KEMENRISTEK KERAHKAN LEMBAGA PENELITINYA KEMBANGKAN SIDA NTB

id

     Mataram, 23/2 (ANTARA) - Kementerian Riset dan Teknologi mengerahkan sebagian besar lembaga penelitinya untuk mengembangkan Sistem Inovasi Daerah atau SIDa di wilayah Nusa Tenggara Barat.

     "Dari tujuh lembaga peneliti yang berada dibawah Kemenristek, enam lembaga diantaranya sudah menyatakan kesanggupannya untuk terlibat aktif mengembangkan SIDa NTB berbasis kawasan," kata Asisten Deputi Iptek Industri Kecil Menengah Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) Santosa Yudo Warsono, di Mataram, Kamis, ketika menjelaskan rencana pengembangan SIDa berbasis kawasan di NTB.

     Sesuai rencana, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta, akan meluncurkan SIDa sebagai bagian dari upaya penguatan sistem inovasi nasional, di wilayah Nusa Tenggara Barat, yang dijadwalkan Sabtu (25/2), di Banyumulek, Kabupaten Lombok Barat.

     SIDa merupakan upaya pemberdayaan iptek dan inovasi berdasarkan keunggulan lokal, sebagai salah satu cara untuk mendorong produktifitas masyarakat, sehingga diharapkan akan memperkuat pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.

     Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) mulai mengembangkan SIDa sejak 2007 meskipun peluncuran program itu baru dilakukan pada 13 Oktober 2010, di Pelambang, Sumatera Selatan, agar kegiatan dan aksi nyatanya tidak dimulai dari nol.

     Setelah di Sumatera Selatan, kini giliran NTB untuk mengembangkan SIDa yang didukung para peneliti handal yang dimiliki Indonesia.

     Santosa menyebut, dari tujuh lembaga penelitian yang tergabung dalam Lembaga Pemerintahan Non Kementerian (LPNK) Riset dan Teknologi (Ristek), yang sudah siap mengembangkan SIDa NTB antara lain Kantor Kemenristek bidang Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Riptek), Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Lembaga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

     "Nanti, saat peluncuran SIDa NTB di Banyumulek, akan ada penandatanganan perjanjian kerja sama pihak-pihak terkait, termasuk lembaga peneliti yang tergabung dalam LNPK Ristek itu," ujarnya.

     Selain unsur LPNK Ristek, pihak terkait lainnya yakni Bappeda NTB, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB, Universitas Mataram (Unram) dan kalangan usaha  seperti PT Karya Anugrah Rumpin, dan PT Gerbang NTB Emas (GNE), juga akan menandatangani kesepakatan kerja sama itu.

     Sementara itu, dalam suasana peluncuran SIDa NTB itu juga akan ada penyerahan program insentif ristek untuk kategori Peningkatan Kapasitas Peneliti dan Perekayasa (PKPP) dan kategori Sistem Inovasi Nasional (Sinas).

     Diharapkan, dengan adanya program insentif tersebut, akan dapat menunjang percepatan pengembangan SIDa NTB berbasis kawasan, sehingga akan terbentuk klaster inovasi pertanian-peternakan dan industri kreatif.

     Berbagai klaster inovasi pada SIDa NTB berbasis kawasan itu, juga diharapkan dapat mendorong dan melahirkan wirausaha-wirausaha baru, terutama yang bergerak di bidang sektor pertanian-peternakan dan industri kreatif.

     "Juga, direncanakan saat peluncuran SIDa NTB itu akan ada pembagian bibit unggul sapi (sperma unggul) untuk pelaksanaan program Inseminasi Buatan Sexing (pemisahan jantan dan betina). Juga akan ada pembagian jati platinum untuk dikembangkan di kawasan tersebut," ujarnya. (*)