Warga NTB demo tolak caleg terpilih DPR dari Partai Gerindra

id Warga NTB demo tolak caleg terpilih DPR dari Partai Gerindra

Warga NTB demo tolak caleg terpilih DPR dari Partai Gerindra

Lebih dari 300 orang warga Nusa Tenggara Barat menggelar demo di depan kantor KPU provinsi, di Mataram, Senin, dengan agenda penolakan terhadap caleg DPR terpilih di daerah pemilihan (dapil) NTB yang berasal dari Partai Gerindra. (Demo penolakan cale

"Kami ke sini untuk menyatakan menolak hasil rekapitulasi caleg DPR terpilih dapil NTB dari Partai Gerindra. Kami juga menyatakan pemilu kali ini sarat kecurangan," ujar Abdul.
Mataram (Antara Mataram) - Lebih dari 300 warga Nusa Tenggara Barat menggelar demo di depan kantor KPU provinsi di Mataram, Senin, dengan agenda penolakan terhadap calon legislatif DPR terpilih di daerah pemilihan (dapil) NTB yang berasal dari Partai Gerindra.

Mereka membawa beragam spanduk yang bertuliskan kalimat mendiskreditkan caleg terpilih untuk DPR dari Partai Gerindra, yakni Wilgo.

Poster Wilgo dipasang di atas replika keranda jenazah, kemudian replika tersebut bersama foto Wilgo dibakar massa yang menggelar aksi di depan kantor KPU NTB, di Jalan Langko, Kota Mataram.

Aksi massa itu dikoordinir Abdul Majid, aktivitas Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan sejumlah tokoh masyarakat yang ditengarai sebagai pendukung caleg yang gagal dalam pemilu legislatif 9 April 2014.

Informasi yang dihimpun, demo itu dimaksudkan untuk menjatuhkan Wilgo agar caleg DPR yang meraih suara terbanyak kedua di Partai Gerindra, dapat menggantikan posisi Wilgo.

Hasil rekapitulasi penghitungan suara di tingkat KPU Provinsi NTB pada 23-25 April 2014, Wilgo meraih suara terbanyak caleg DPR untuk daerah pemilihan NTB, dan berhak mewakili Partai Gerindra yang meraih total suara sebanyak 263.261 suara.

Menempati peringkat dua suara terbanyak di Partai Gerindra yang berhak menggantikan Wilgo jika caleg terpilih itu dicoret dari daftar caleg DPR terpilih, adalah Lalu Ahmad Ismail selaku putra dari Lalu Dar (Mamiq Dar), tokoh masyarakat kharismatik di Sekotong, kawasan tambang emas tradisional di bagian selatan Kabupaten Lombok Barat.

Aksi massa di depan kantor KPU NTB itu, dijaga ketat aparat kepolisian yang menerjunkan personel dalam jumlah banyak karena dikhawatirkan massa aksi bertindak brutal.

Namun, aksi massa hanya berujung riak-riak bakar replika keranda jenazah dan orasi dari koordinator aksi.

"Kami ke sini untuk menyatakan menolak hasil rekapitulasi caleg DPR terpilih dapil NTB dari Partai Gerindra. Kami juga menyatakan pemilu kali ini sarat kecurangan," ujar Abdul dalam orasinya.

Abdul juga mengungkapkan kekesalan mereka, karena KPU NTB beserta jajarannya enggan menindaklanjuti rekomendasi Bawaslu NTB agar dilakukan pemungutan suara ulang pada TPS tertentu.

Setelah setengah jam lebih berorasi, massa aksi bergerak ke kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra NTB yang berlokasi di Jalan Koperasi, Ampenan, Kota Mataram.

Ratusan massa aksi itu menyegel pintu gerbang kantor DPD Partai Gerindra NTB, dan memasang poster berisi kecaman terhadap caleg terpilih dari Partai Gerindra.

Setelah berorasi setengah jam lebih, massa aksi kemudian membubarkan diri dengan konvoi kendaraan bermotor menuju Kabupaten Lombok Barat. (*)