Kota Mataram Kekurangan Pustakawan

id Pustakawan

Saat ini kami hanya memiliki lima orang pustakawan. Idealnya ada 10 pustakawan untuk melakukan pembinaan
Mataram,  (Antara)- Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, masih kekurangan pustawan untuk melakukan pembinaan terhadap ratusan perpustakaan yang ada di daerah itu.

"Saat ini kami hanya memiliki lima orang pustakawan. Idealnya ada 10 pustakawan untuk melakukan pembinaan," kata Kepala Kantor Perpustakaan Kota Mataram Ririn Yuniarti LW di Mataram, Rabu.

Dia menilai, keberadan para pustakawan terampil di daerah ini penting dalam upaya membantu dan mendukung para pengelola perpustakaan di Kota Mataram, baik perpustakaan sekolah, di tempat ibadah maupun di taman baca masyarakat (TBM).

Ia mengatakan, di Kota Mataram saat ini terdapat 48 TBM, namun yang aktif hanya 19 TBM.

Menurut Ririn, pustakawan tidak hanya sebagai penjaga buku. Tugas seorang pustakawan di perpustakaan cukup banyak dan strategis, antara lain, pengadaan bahan pustaka, mengelola sumber informasi, pendayagunaan dan pemasyarakatan informasi (karya cetak, karya rekam, dan multi media), melakukan kajian untuk pengembangan perpustakaan, dokumentasi, dan informasi serta pengembangan profesi.

Di samping itu, katanya, pustakawan juga harus dapat mengerjakan tugas-tugas kepustakawanan secara mandiri maupun kelompok. Contohnya, menulis artikel, menulis buku, menyusun abstrak, membuat terjemahan, meresensi, menyampaikan makalah, maupun memberikan penyuluhan.

"Jika jumlah pustawan di Kota Mataram bisa ditambah, saya yakin TBM yang kurang aktif dapat diaktifkan kembali, sebab pustakawan akan aktif memberikan pembinaan terhadap TBM tersebut," ujarnya.

Ia menambahkan, dalam mengelola perpustakaan dibutuhkan berbagai macam tenaga terampil di bidangnya, agar dapat menarik para pembaca datang ke perpustakaan.

"Hal ini juga menjadi salah satu upaya untuk menggalakkan gemar membaca di Kota Mataram, sekaligus menciptakan perpustakaan sebagai `jantung` dalam memacu gairah belajar masyarakat," katanya.