Siswa SMP Negeri Mataram ikuti Lawatan Sejarah

id SMPN Mataram

Para peserta akan mengikuti program lawatan sejarah ini selama tiga hari, 6-8 Oktober 2014
Mataram,  (Antara) - Sebanyak 25 orang siswa SMP Negeri di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengikuti program lawatan sejarah se-Pulau Lombok untuk menggali informasi tentang sejarah dan potesi kearifan lokal di daerah itu.

"Para peserta akan mengikuti program lawatan sejarah ini selama tiga hari, 6-8 Oktober 2014," kata Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Mataram B Karo Karo di Mataram, Senin.

Usai acara pelepasan peserta lawatan sejarah, ia mengatakan, siswa yang mengikuti kegiatan lawatan sejarah itu akan melakukan kunjungan ke sejumlah tempat bersejarah di Pulau Lombok.

Antara lain Taman Mayure dan Musim Negeri di Kota Mataram, Taman Narmada di Lombok Barat, selanjutnya Masjid Adat Bayan di Kabupaten Lombok Utara, Senaru, Makam Raja Selaparang dan Pancor di Kabupaten Lombok Timur.

"Pancor merupakan salah satu tempat berkembangnya organisasi NW yang merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di NTB. Selain berhasil mengembangkan agama, NW juga mampu mengembangkan pendidikan," ujarnya.

Selain itu peserta juga akan menuju ke sejumlah objek wisata di Kabupaten Lombok Tengah, di antaranya Pantai Kute dan Batu Payung yang memiliki keindahan dan potensi wisata yang sudah tersohor.

Karo Karo mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk menggali informasi tentang potensi terhadap kekayaan ragam budaya, agama, wisata serta kearifan lokal yang harus terus dilestarikan.

Dengan demikian para pelajar mengetahui dan mampu memahami potensi yang di miliki daerah, sehingga menumbuhkan rasa cinta terhadap kekayaan budaya dan kearifan lokal sekaligus mampu mempromosikan potensi daerah kepada rekan sebayanya dari daerah-daerah lain.

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang tahu sejarah dan menghargai jasa para pahlawannya serta sejarah perjuangan bangsanya," katanya.

Dia mengatakan kegiatan lawatan sejarah ini merupakan kegiatan rutin Dikpora setiap tahun bagi siswa-siswa berprestasi dalam berbagai bidang. Baik dalam bidang akademik, olah raga, seni maupun budaya.

"Sebanyak 25 siswa yang mengikuti lawatan sejarah ini telah melalui seleksi yang ketat. Bahkan sebelumnya mereka juga telah mendapatkan pembekalan agar kegiatan bisa tepat sasaran," katanya.