Resensi buku - Langkah Merry Riana Tebarkan Cahaya Lentera

id Merry Riana

Resensi buku - Langkah Merry Riana Tebarkan Cahaya Lentera

Cover Langkah Sejuta Suluh (Ist)

Akhirnya Tuhan membantu hidupku. Banyak orang yang tidak berani untuk memulai apa pun. Mereka takut kalah. Kalau kita tak memulai, Tuhan takkan membantu kita memenangkan pertandingan
Perjuangan hingga titik darah penghabisan, dengan semangat yang terus menyala dan sikap pantang menyerah, sanggup mengubah sekelompok anak muda yang minim pengalaman dan semula dicap `underdog`, menjadi pemenang yang sebenarnya.

Tekad untuk menjadi yang terbaik, menang atau kalah adalah urusan belakangan, karena yang terpenting bahwa pilihan untuk tidak menyerah adalah harga mati.

Inilah sesungguhnya `cahaya lentera` yang ingin ditebarkan seorang Merry Riana dalam buku `Langkah Sejuta Suluh` yang ditulis Clara Ng dan diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama.

Langkah Sejuta Suluh adalah sekuel `Mimpi Sejuta Dolar`, buku yang mengisahkan kisah hidup Merry Riana, seorang gadis yang tiba-tiba dipaksa keadaan harus meninggalkan Indonesia dan pergi ke Singapura, akibat kerusuhan di Jakarta pada Mei 1998. Di Singapura, Merry kuliah di Nanyang Technological University.

Berada di tengah keterpaksaan hidup di negeri asing dengan kondisi serba prihatin karena berkuliah dengan biaya minim dan tanpa persiapan, setiap hari Merry harus mereguk air kran untuk menghapus dahaganya.

Namun, keprihatinan ini tidak membuat Merry runtuh. Dia justru membuktikan diri mampu menghadapi deraan cobaan yang membelitnya, yang datang seperti tiada berkesudahan. Gadis ini bahkan kemudian menancapkan impian untuk menggapai kebebasan finansial, yang salah satu tujuannya demi membahagiakan kedua orang tuanya, sebelum usianya menapak 30 tahun.

Demi mimpi itu, Merry rela menukar cita-citanya yang semula berkeinginan menjadi karyawan biasa, akhirnya justru memilih bekerja keras sebagai sales jalanan pada perusahaan jasa keuangan, setelah dirinya tamat kuliah. Merry dengan tegar menghadapi gempuran terik matahari, sesekali guyuran hujan turun, atau reaksi penolakan dari orang-orang yang enggan ditawari produk keuangan.

Kegigihan Merry yang tidak pernah letih berdiri teguh di pinggiran jalan, mengetuk satu demi satu pintu rumah orang tak dikenal, atau mencegat orang-orang di stasiun kereta demi mencari klien, perlahan-lahan meretaskan hasil dan mengantarnya menjadi manager. Tercapailah cita-cita Merry untuk memiliki perusahaan sendiri dan merekrut puluhan anak-anak muda sebagai sales.

Anak-anak muda yang minim pengalaman dengan berbagai latar belakang kehidupan, digembleng Merry menjadi sales tangguh dan bermental kukuh yang siap bekerja siang-malam, tak gentar beradu taktik cerdik dengan kompetitor, hingga akhirnya dalam rentang waktu singkat, hanya satu tahun, mampu menorehkan prestasi Agency of the Year dengan membukukan pendapatan 2,4 juta dolar dan menjadi tim nomor satu pada industri jasa keuangan di Singapura.

"Akhirnya Tuhan membantu hidupku. Banyak orang yang tidak berani untuk memulai apa pun. Mereka takut kalah. Kalau kita tak memulai, Tuhan takkan membantu kita memenangkan pertandingan," demikian keyakinan Merry Riana, wanita yang akhirnya menghentakkan publik Singapura ketika sebuah media menuliskan: `She`s made be first million at the age of 26` - Dia mencapai penghasilan satu juta dolar pertamanya di usia 26 tahun.


                                   Membagi Terang


"Buku ini simbol dan wujud cinta universal dari Merry Riana kepada pembacanya. Di mana lewat buku Langkah Sejuta Suluh, Merry secara tulus ingin berbagi rumus atau kunci meraih sukses kepada kita semua. Merry adalah suluh dan ia ingin membagikan terang kepada kita semua, agar kita bisa mengusir kegelapan dari kehidupan kita.

Hanny R Saputra, seorang sutradara film, menuliskan komentar positif itu dalam buku Langkah Sejuta Suluh, untuk mengingatkan pada pembaca yang sering kali diliputi keraguan terhadap berlakunya sebuah prinsip: berbagi adalah kunci memperoleh kesuksesan besar. Lewat buku Langkah Sejuta Suluh, pembaca akan memahami bagaimana Merry Riana menjalankan prinsip berbagi ini tanpa keraguan sedikitpun, di mana dia mengajak anak muda yang baru lulus kuliah untuk bersama-sama dirinya menggapai mimpi yang setinggi-tingginya.

Tak hanya Hanny yang menuliskan komentar positif, Prabu Revolusi, seorang jurnalis, pun memberi pernyataan bahwa rakyat Indonesia butuh banyak belajar untuk bermimpi. Semuanya selalu berawal dari kekuatan mimpi.

"Saya salut dengan langkah Merry Riana dalam mengajak bangsa ini untuk berani berbicara lewat mimpi. Layaknya suluh yang menerangi gelap. Merry, dengan kata-katanya yang mencerahkan banyak orang untuk memulai langkah menggapai sejuta mimpinya," kata Prabu Revolusi dalam pernyataan tertulisnya mengomentari materi buku Langkah Sejuta Suluh, yang diungkapkan dalam untaian kalimat-kalimat sarat pencerahan oleh Clara Ng.

Penulis Clara Ng menampilkan Langkah Sejuta Suluh yang merupakan buku biografi, menjadi tak ubahnya sebuah novel yang penuh sisi dramatik yang menyuguhkan rangkaian kisah hidup Merry Riana. Seseorang yang semula bukan siapa-siapa, perlahan-lahan telah bermetamorfosa secara sempurna dan berhasil mengubah diri menjadi pengusaha, TV dan radio host, serta motivator wanita nomor satu di Indonesia dan Asia.

Melalui deskripsi yang menyentuh, Clara Ng menggugah pembaca untuk menjadi seseorang yang tangguh dan tidak gampang menyerah pada cobaan, lewat teladan Merry Riana yang langkah perjalanan hidupnya dilakukan setapak demi setapak sejak lulus kuliah yang tidak memiliki koneksi, keahlian dan modal, hingga tergapainya kesuksesan sebagai miliarder pada usia muda.

Langkah Merry bukan tanpa hadangan. Berkali-kali mengalami kegagalan ketika mengikuti ujian untuk mendapatkan lisensi sebagai `financial consultant`, menerima pandangan merendahkan dari rekan-rekannya sesama sales karena penampilannya begitu berbeda: baju tidak bermerk, tidak menguasai bahasa Mandarin, bahasa Inggrisnya masih berantakan, dan terhentak-hentak pasimistis akan kemampuannya menjual produk keuangan, sempat membuat Merry gamang.

Namun, terdorong ingin membahagiakan orang tuanya dan senantiasa menjadikan Tuhan sebagai `partner` dalam bekerja, membuat Merry bisa mengatasi kegagalan dan justru menganggapnya sebagai umpan balik sebelum kemenangan tergenggam di tangan.

"Dalam hidup, kita pun harus berani menghadapi kegagalan. Kegagalan diselesaikan dengan bekerja lebih giat dan mengubah taktik. Walaupun aku menghadapi banyak sekali kegagalan, aku tidak pernah putus asa dan meninggalkan pekerjaanku begitu saja. Aku adalah pejuang sejati. Aku selalu berjuang sampai titik darah penghabisan," inilah penegasan sikap Merry Riana, sebagai pesan agar seseorang tidak begitu saja meringkuk dalam lubang keputusasan ketika badai cobaan menerpa.

Betapapun sulit suatu keadaan, Merry lebih memilih menantang dirinya untuk mencari solusi supaya keluar dari jerat masalah, tanpa keluh kesah yang justru akan melemahkan semangat. Jikapun masalah itu sedemikian peliknya, Merry berpegang pada kata-kata ibunya, bahwa kalau menghadapi permasalahan, serahkanlah semua kepada Tuhan. Bahwa Dia akan memberi jalan keluar setapak demi setapak.

Seperti yang dinyatakan Merry, "Setiap langkahku, aku selalu mengajak Tuhan untuk hadir. Dia selalu kusebut dalam setiap ucapan, tingkah laku, dan keputusanku. Aku dibesarkan dalam ajaran agama yang ketat oleh orangtuaku. Ajaran agama membuatku selalu takut akan Tuhan. Aku percaya Tuhan berkarya dalam setiap perbuatan."

Kedekatan Merry dengan Tuhan, digambarkan tanpa nada sentimentil oleh Clara Ng, untuk melukiskan keindahan suatu perjuangan jika seseorang bersandar dan menyertakan Sang Pencipta sebagai bagian tak terpisahkan dalam kehidupan.

Lebih dari itu, Clara Ng berhasil mengemas hubungan seseorang dengan Tuhan, keeratan kasih dengan keluarga sebagai pelabuhan tempat kasih tak bertepi, dan senantiasa menjadi pejuang dalam mengarungi belantara kehidupan, yang membuat buku ini bisa berlaku sebagai cermin bagi seseorang, bahwa hidup memang tidak pernah lepas dari kesulitan.

Akan tetapi, tidak ada kesulitan yang tiada menawarkan jalan keluar. Justru ketika menghadapi kesulitan berkepanjangan, seseorang dapat memintal kegagalan yang dialaminya untuk dijadikan benang kesuksesan, serta memegang keyakinan bahwa Tuhan tidak pernah letih mengulurkan pertolongan kepada manusia yang tiada pernah lelah berupaya.
*) Penulis buku dan artikel