Yonif 900/Raider pelatihan Penanganan Teroris

id Penanganan Teroris

Dalam simulasi itu, para prajurit beraksi dengan kendaraan dan bersenjata lengkap mengepung serta melakukan penembakan terhadap para teroris.
Mataram,  (Antara) - Sebanyak 40 prajurit dari Satuan Yonif 900/Raider melaksanaan latihan pemeliharaan kemampuan prajurit dalam penanganan aksi terorisme di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat.

Pelatihan simulasi aksi terorisme dipusatkan di kantor Wali Kota Mataram dengan skenario penawanan terhadap salah seorang pejabat Satpol PP Kota Mataram berlangsung singkat, aman, dan lancar di bawah pelatih pasukan "Raider" Kapten Infanteri IGK Murtiadi dan Kapten Infanteri Made Kartane.

Dalam simulasi itu, para prajurit beraksi dengan kendaraan dan bersenjata lengkap mengepung serta melakukan penembakan terhadap para teroris.

Aksi itu, sempat spontan membuat pegawai di kantor wali kota dan ribuan peserta pawai "hijrarul Rasul" dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1436 Hijriah kaget dan keluar ruangan, bahkan pawaipun sempat terhenti, namun setelah ada penjelasan kegiatan pawai pun berlanjut, begitu juga dengan simulasi.

Kapten Infanteri IGK Murtiadi mengatakan kegiatan simulasi itu tepat karena dilaksanakan saat adanya keramaian.

"Dalam melakukan aksinya para pelaku yang ingin berbuat hal-hal negatif terhadap keamanan daerah tidak mungkin mencari tempat yang sepi," katanya.

Wakil Asisten Intelijen Kodam IX Udayana Letkol Infanteri Armansyah usai kegiatan simulasi mengatakan simulasi itu salah satu bentuk sosialisasi dan kesiapan daerah dalam upaya mengatasi aksi teroris yang sekarang sedang menjadi isu hangat di negara ini.

"Pelatihan ini sebagai kebutuhan dasar prajurit Raider, agar prajurit dapat terlatih dan siap ketika sewaktu-waktu terjadi ancaman keamanan di daerah ini," ujarnya.

Menurut dia, skenario simulai merupakan rangkaian kegiatan di wilayah Bali, di mana sisa-sisa musuh yang sudah dilumpuhkan di Bali lari ke Mataram dan Pulau Sumbawa.

Kemudian prajurit Rider melakukan pengejaran terhadap para pelaku yang sudah menguasi objek vital, salah satunya kantor Wali Kota Mataram, bahkan melakukan penyanderaan terhadap salah seorang pejabat.

"Pasukan Rider kemudian melakukan pengepungan dan membebaskan pejabat yang disadera serta melumpuhkan pelaku kemudian menyerahkannya kepada aparat kepolisian," katanya.

Dia mengatakan selain di Mataram, kegiatan latihan juga dilakukan di Pulau Sumbawa dengan melibatkan 40 orang prajurit Rider.

"Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin dan tahun ini pelaksananya di NTB, karena NTB dan NTT merupakan wilayah pengawaman Kodam IX/Udayana," katanya.

Menurut dia, kegiatan itu tidak ada hubunganya dengan adanya indikasi atau ancaman teroris di Kota Mataram.

"Kegiatan ini murni dalam rangka pemeliharaan latihan prajurit. Kalau tidak pernah dilatih dan sewaktu-waktu ada kejadian, kan bisa repot kita," katanya.