Daging Sapi NTB belum Tembus Pasar Internasional

id Daging sapi NTB

Jangankan pasar internasional, ke PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) di Sumbawa saja belum bisa masuk, karena NNT kebanyakan mendatangkan daging dari luar negeri
Mataram,  (Antara)- Produk daging sapi hasil pemotongan rumah potong hewan (RPH) Banyumulek, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, belum mampu menembus pasaran internasional.

"Jangankan pasar internasional, ke PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) di Sumbawa saja belum bisa masuk, karena NNT kebanyakan mendatangkan daging dari luar negeri," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTB Iman Maliki kepada wartawan di Mataram, Senin.

Dikatakan, pihaknya bersama instansi terkait sudah berkali-kali melakukan rapat bahkan membuat kesepakatan dengan PT NNT, perusahaan tambang emas dan tembaga, agar mau menerima daging sapi lokal untuk kebutuhan konsumsi.

Alasannya, kata dia, yang bekerja di NNT bukan hanya orang asing, tetapi juga orang Indonesia dan tenaga kerja lokal, sehingga daging hasil potongan RPH Banyumulek wajar masuk PT NNT.

"Demikian juga hotel-hotel terutama hotel berbintang di daerah ini diimbau mau membeli daging lokal untuk meningkatkan pendapatan sekaligus kesejahteraan peternak," katanya.

Namun hingga kini belum juga bisa tercapai, karena perusahaan itu memiliki standar tertentu dalam membeli daging.

Menurut Maliki, RPH Banyumulek setiap hari memotong sekitar 10 ekor sapi dan dipasarkan ke berbagai pasar di NTB terutama Kota Mataram seperti pasar kebon roek, sweta, cakranegara dan pasar ampenan.

Menurutnya, harga daging saat ini cukup stabil berkisar antara Rp90.000 hingga Rp95.000/kilogram. "Sapi yang dipotong di RPH Banyumulek berasal dari beberapa daerah di Pulau Lombok dan Sumbawa," katanya.