Wartawan dilarang cari Informasi Pesawat Jatuh

id Pesawat jatuh

Jangankan wartawan, pihak keluargapun sampai sekarang belum diberi izin masuk oleh manajemen meski ingin menanyakan kabar hilangnya pesawat dan penumpangnya
Mataram,  (Antara) - Manajemen sekolah penerbangan "Lombok Institute Flight Technology" tidak memberikan izin kepada pihak manapun termasuk wartawan untuk mendapatkan informasi jatuhnya pesawat latih jenis Liberty XL2 di perairan Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Kamis (30/10).

"Jangankan wartawan, pihak keluargapun sampai sekarang belum diberi izin masuk oleh manajemen meski ingin menanyakan kabar hilangnya pesawat dan penumpangnya," kata salah satu petugas keamanan Bandara Selaparang Mataram, Jumat.

Sekolah penerbangan "Lombok Institute Flight Technology" tersebut berlokasi bandara lama di NTB, yakni Bandara Selaparang Mataram.

Menurut petugas bandara yang tidak bersedia disebutkan namanya, sejak informasi pesawat latih jenis Liberty XL2 dilaporkan hilang kontak di perairan Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Kamis (29/10) beredar luas di masyarakat, beberapa keluarga dari korban Jati Wikranto (siswa) tidak diberikan izin masuk untuk menanyakan nasib keluarganya, dengan alasan pihak manajemen masih berkonsentrasi mencari informasi jatuhnya pesawat.

"Ada juga seorang perempuan muda, katanya pacar pilot Boon Huan Lua, warga Singapura dari Jakarta, yang datang langsung pada Kamis (29/10) malam untuk menanyakan nasib pacarnya sambil menangis, juga tidak diizinkan masuk," katanya.

Pesawat latih milik sekolah penerbangan "Lombok Institute Flight Technology" tersebut dilaporkan hilang kontak di sekitar perairan Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Kamis, sekitar pukul 11.25 WITA.

Pesawat latih jenis Liberty XL2 ini membawa dua orang penumpang, masing-masing instruktur sekaligus pilot Boon Huan Lua, warga Singapura, dan Jati Wikranto dari Jakarta.

Pesawat tersebut dilaporkan berangkat dari Bandara Internasional Lombok menuju Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin III (Brangbiji) Sumbawa Besar, namun hilang kontak ketika berada di sekitar perairan Pulau Moyo, pada pukul 11.25 WITA.

Basarnas Mataram kemudian mendapat laporan tentang hilangnya pesawat latih tersebut sekitar satu jam kemudian atau pukul 12.30 WITA, setelah pesawat hilang kontak.

Selain Basarnas, upaya pencarian juga melibatkan pihak Bandara Sultan Kaharuddin III, aparat kepolisian, TNI, dan nelayan di perairan Pulau Moyo.