Pemkot Mataram buka Pelelangan 152 Kendaraan Dinas

id Mobil dinas

Pemkot Mataram buka Pelelangan 152 Kendaraan Dinas

Ilustrasi - Mobil dinas (Ist)

Kami telah menjadwalkan pengumuman lelang kendaraan dinas, jika tidak ada halangan akan dibuka mulai Senin (24/11)
Mataram,  (Antara) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, pekan depan menjadwalkan untuk membuka pelelangan 152 unit kendaraan dinas sesuai dengan harga yang ditentukan tim "appraisal" dengan total nilai sekitar Rp3 miliar.

"Kami telah menjadwalkan pengumuman lelang kendaraan dinas, jika tidak ada halangan akan dibuka mulai Senin (24/11)," kata Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Mataram Yance Hendra Dirra di Mataram, Sabtu.

Dikatakannya, hasil dari pelelangan sebanyak 152 unit kendaraan dinas yang terdiri atas 135 unit kendaraan roda dua dan 17 unit kendaraan roda empat akan masuk menjadi pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2014.

Yance mengatakan, pelelangan akan dilakukan dengan dua sistem yakni lelang terbuka dan lelang terbatas. Lelang terbuka artinya, dibuka untuk umum dapat diikuti oleh siapa saja, sedangkan lelang terbatas hanya dapat diikuti oleh kepala daerah, pimpinan DPRD dan PNS yang mau masuk masa pensiun.

Sebanyak 152 kendaraan yang akan dilelang itu saat ini masih digunakan oleh para pegawai yang akan dan sudah masuk masa pensiun, sebab pemerintah kota tidak memiliki tempat untuk menampung kendaraan tersebut.

"Tetapi kendaraan tersebut sudah didata dan dilakukan penaksiran harga oleh tim "appraisal" yang artinya harga yang ditawarkan sama dengan harga pasaran," ujarnya.

Menurutnya, dari 135 kendaraan roda dua, kendaraan yang dinyatakan masih layak pakai hanya sekitar 20 persen, untuk mobil rata-rata masih bisa dipakai.

Ia menyebutkan, harga yang ditentukan tim "appraisal" di sesuaikan dengan kondisi kendaraan, yakni rusak berat, ringan dan sedang.

Dengan kisaran harga sekitar Rp4 juta per unit untuk roda dua, sedangkan untuk kendaraan roda empat sekitar Rp60 juta hingga Rp90 juta.

Dengan melihat harga yang ditetapkan oleh tim "appraisal", Yance memprediksi kemungkinan sangat kecil para pemegang kendaraan dinas yang mau membeli kendaraan lelang itu.

"Harga yang ditetapkan `appraisal` memang terlalu tinggi, mungkin rata-rata para pemegang tidak mau," katanya.

Sementara di tempat yang sama Sekretaris Daerah Kota Mataram HL Makmur Said mengatakan, jika dengan harga yang ditetapkan tim "appraisal" saat ini, kendaraan itu tidak juga bisa terjual, pemerintah akan melakukan kajian kembali terhadap harga tersebut.

"Jika harganya terlalu tinggi, kan para pemegang dan calon pembeli berpikir panjang pula. Namun mekanismenya kita belum tahu," katanya.