NTB hati-hati Tanggapi Pembangunan Pasar Tradisional

id Pasar tradisional

NTB hati-hati Tanggapi Pembangunan Pasar Tradisional

Ilustrasi - Pasar tradisional (Ist)

Itu niat baik presiden, jangan sampai ada masalah di kemudian hari
Mataram,  (Antara) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nusa Tenggara Barat H Lalu Imam Maliki mengatakan pihaknya berhati-hati menanggapi program Presiden Joko Widodo yang akan membangun 5.000 pasar tradisional selama lima tahun ke depan.

"Itu niat baik presiden, jangan sampai ada masalah di kemudian hari," katanya di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Kementerian Perdagangan akan membangun 5.000 pasar tradisional di seluruh Indonesia selama lima tahun kepemimpinannya dalam rangka mewujudkan ekonomi Indonesia yang berdikari.

Namun, belum bisa dipastikan berapa jumlah yang akan dibangun pada tahun pertama dan sumber pendanaannya.

Imam mengatakan, pihaknya belum mengetahui secara pasti berapa kuota untuk NTB.

Ia juga mengaku belum mengetahui secara detail seperti apa syarat yang diinginkan pemerintah pusat agar daerah bisa mendapatkan kuota pembangunan pasar tradisional tersebut.

"Yang pasti salah satu syaratnya adalah lahan milik pemerintah daerah yang sesuai kriteria dan tidak ada masalah," ujarnya.

Menurutnya, program pembangunan 5.000 pasar tradisional tersebut merupakan peluang bagi daerah, khususnya kabupaten/kota di NTB, yang belum memiliki pasar tradisional dengan jumlah ideal.

Oleh sebab itu, pihaknya mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk menyambut program tersebut dengan mengajukan proposal melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTB, untuk kemudian diteruskan kembali ke pemerintah pusat.

"Insya Allah pada Februari 2015 nanti kami akan mengadakan pertemuan dengan kabupaten/kota membahas program pembangunan pasar tradisional tersebut," ucap Imam.

Ia mengatakan, Kementerian Perdagangan tetap memberikan perhatian kepada NTB dalam bentuk penyaluran dana untuk revitalisasi pasar tradisional yang sudah ada.

Untuk 2014 saja, lanjut Imam, pemerintah pusat mengalokasikan anggaran untuk revitalisasi salah satu pasar tradisional di Bima, Pulau Sumbawa, NTB.

"Kami juga sudah menerima proposal dari Pemerintah Kabupaten Sumbawa terkait permohonan dana bantuan dari pemerintah pusat untuk revitalisasi pasar tradisional Seketeng," katanya.