Kiriman Uang TKI NTB mencapai Rp1,16 Triliun

id TKI NTB

Kiriman Uang TKI NTB mencapai Rp1,16 Triliun

Ilustrasi - Uang (Ist)

Kiriman uang terbesar berasal dari para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Arab Saudi, yakni mencapai Rp155,81 miliar, disusul Malaysia Rp12 miliar, Uni Emirat Arab Rp9,5 miliar, Kuwait Rp4,5 miliar, Qatar Rp2,45 miliar dan Jepang Rp2,49 mi
Mataram,  (Antara) - Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat mencatat jumlah kiriman uang dari tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri selama periode Januari-Oktober 2014 mencapai Rp1,16 triliun.

"Itu data yang kami himpun dari Bank Indonesia dan Kantor Pos Indonesia cabang Mataram," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat (NTB) Wahyudin, di Mataram, Senin.

Ia menyebutkan, kiriman uang terbesar berasal dari para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Arab Saudi, yakni mencapai Rp155,81 miliar, disusul Malaysia Rp12 miliar, Uni Emirat Arab Rp9,5 miliar, Kuwait Rp4,5 miliar, Qatar Rp2,45 miliar dan Jepang Rp2,49 miliar.

Selain itu, Korea Selatan Rp494,1 juta, Brunai Darussalam Rp389,5 juta, Hong Kong Rp347,1 juta, Singapura Rp74,9 juta, Filipina 15,9 juta, Yordania 2,25 juta, dan negara lainnya senilai Rp76,77 juta.

Wahyudin juga menyebutkan, daerah yang menjadi tujuan pengiriman uang terbesar adalah Kota Mataram senilai Rp140,62 miliar, disusul Sumbawa Rp83,25 miliar, Bima Rp35,74 miliar, Kabupaten Lombok Tengah Rp3,3 miliar, Lombok Timur Rp1,5 miliar dan Dompu 586,4 juta.

"Kota Mataram menjadi daerah tujuan pengiriman terbesar karena sebagian besar perbankan beroperasi di Ibukota Provinsi NTB," ujarnya.

Menurut dia, adanya kiriman uang dari para TKI di luar negeri mampu menjadi penopang hidup para keluarganya, terutama yang berprofesi sebagai petani.

"Di saat kondisi daya beli petani melemah karena harga hasil panen mereka tidak sebanding dengan pengeluaran rumah tangga tani, kiriman para TKI cukup membantu," katanya.

Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) NTB H Muhammadun, mengatakan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat memotivasi TKI untuk mengirim uang karena gaji yang mereka terima dalam bentuk mata uang asing, seperti Ringgit Malaysia dan Real Arab Saudi.

"Tingginya nilai tukar Ringgit Malaysia terhadap Rupiah, tentu memotivasi tenaga kerja Indonesia (TKI) untuk mengirim uang ke sanak keluarganya di kampung halaman," katanya.

Melemahnya nilai tukar Rupiah, menurut dia, bahkan menjadi pemicu semangat para TKI NTB di luar negeri, khususnya di Malaysia, untuk meningkatkan produktivitasnya.

Mereka ada yang menambah jam kerja atau lembur demi memburu Ringgit dalam jumlah banyak.

Peningkatan nilai tukar mata uang asing terhadap Rupiah, juga menjadi faktor meningkatnya angka remitansi atau kiriman uang TKI ke Indonesia, terutama dari Arab Saudi dan Malaysia.

"Rata-rata TKI di Malaysia mengirim uang dengan sistem arisan. Makanya ada yang mengirim hingga 3.000 ringgit per bulan. Kalau satu Ringgit nilainya Rp3.600, maka total kiriman mencapai Rp10 juta lebih untuk satu orang TKI dalam sebulan," ucap Muhammadun.