Pengamanan Tahun Baru libatkan Kelompok Sadar Wisata

id Disbudpar NTB

Kelompok sadar wisata ini akan melakukan pengamanan dan antisipasi gangguan keamanan serta berbagai aksi kriminal lainnya bersama aparat dari kepolisian
Mataram,  (Antara)- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat melibatkan sejumlah kelompok sadar wisata dalam pengamanan malam tahun baru 2015 di objek wisata wilayah masing-masing untuk meminimalkan gangguan keamanan.

"Kelompok sadar wisata ini akan melakukan pengamanan dan antisipasi gangguan keamanan serta berbagai aksi kriminal lainnya bersama aparat dari kepolisian," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB M Nasir di Mataram, Minggu.

Dikatakannya, untuk melakukan pengamanan terhadap sejumlah objek wisata yang akan menjadi pusat perayaan malam pergantian tahun di NTB, pihaknya telah mengikuti rapat koordinasi tentang pengamanan natal dan tahun baru bersama Kapolda NTB serta jajaran terkait lainnya pekan lalu.

Pada rapat tersebut, katanya, kegiatan pengamanan tahun baru akan melibatkan kelompok sadar wisata pada masing-masing objek wisata, karena merekalah yang lebih mengenal kondisi dan tingkat kerawanan pada objek wisata tersebut.

"Dengan demikian, tim pengamanan dapat melakukan deteksi dini dan langkah antisipasi mencegah terjadinya berbagai ancaman gangguan keamanan," katanya.

Menurutnya, untuk melibatkan kelompok sadar wisata pada objek wisata yang ada di 10 kabupaten/kota se-NTB, Kapolda akan melakukan koordinasi secara maksimal dengan Kapolres untuk melakukan sinergi pengamanan tahun baru bersama pemerintah kabupaten/kota serta kelompok sadar wisata.

"Upaya ini diharapkan mampu mengeliminir gangguan keamanan pada objek wisata di daerah ini, sehingga perayaan tahun baru 2015 bisa berjalan aman dan lancar," katanya.

Nasir mengakui di NTB terdapat objek wisata yang selalu menjadi titik rawan gangguan keamanan, khususnya di Pulau Lombok hampir semua titik memiliki potensi kerawanan.

"Terutama untuk objek wisata yang berada di Lombok bagian aelatan yakni mulai dari Kute, Sekotong dan yang lainnya. Kondisi itu terjadi disebabkan wilayahnya sangat luas sementara aparat keamanan sedikit," ujarnya.

"Oleh karena itu, untuk menjaga kemanan, kami juga melibatkan pamswakarsa pariwisata untuk sama-sama menjaga keamanan parwisata di wilayah masing-masing," katanya.

Ia mengatakan, kondusivitas daerah sangat menentukan tingkat kunjungan wisatawan ke daerah ini, sehingga pihaknya juga telah merancang program pembangunan pos pengamanan pada setiap objek wisata.