Polres Mataram Tangani Kasus Pembunuhan Warga Singapura

id Pembunuhan Singapura

"Kasus pembunuhan warga negara asing asal Singapura itu sudah ditangani Polres Mataram,"
Mataram, (Antara NTB) - Polisi Resor Mataram, Nusa Tenggara Barat, menangani kasus pembunuhan Ahmad Binsuri (52) warga Singapura yang tewas yang diduga dibunuh Parto (30) pada Sabtu (24/1) sekitar pukul 21.00 WITA.

"Kasus pembunuhan warga negara asing asal Singapura itu sudah ditangani Polres Mataram," ," kata Kepala Polisi Sektor Ampenan Kompol Arief Yuswanto yang dihubungi di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu.

Warga negara asing (WNA) asal Singapura itu merupakan Wakil General Manager Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Tanjung Karang, Ampenan, Kota Mataram.

Ia diduga tewas dibunuh di rumahnya, di Perumahan Panji Pesona Blok A Nomor 10, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, setelah ditusuk dengan senjata tajam jenis pisau oleh Parto, warga Kelurahan Karang Sukun, Kota Mataram.

Belum diketahui secara pasti motif pembunuhan tersebut, namun diduga karena persoalan asmara.

"Motif pembunuhan itu diduga dilatarbelakangi rasa cemburu pelaku terhadap korban, sebab isteri pelaku bernama Endang (27), sering bersama korban. Sementara pelaku dan isterinya masih dalam proses perceraian," ujar Arief.

Kronologis kejadian pembunuhan bermula ketika Parto datang ke rumah Ahmad Binsuri dalam keadaan mabuk sambil membawa senjata tajam jenis pisau.

Diduga terjadi percekcokan antara pelaku dengan korban yang berujung pada tindakan penusukan hingga berkali-kali.

Warga yang mengetahui kejadian itu melaporkan ke polisi. Aparat yang tiba di lokasi kejadian menemukan korban dalam keadaan luka parah, kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah (Polda) NTB, namun dalam perjalanan korban diduga sudah meninggal dunia.

Sementara Endang, saksi mata yang berada di tempat kejadian perkara belum bisa dimintai keterangan pada saat itu karena dalam kondisi syok.

Pelaku dan barang bukti berupa pisau sudah diamankan di Polres Mataram, sedangkan jenazah korban saat ini masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB untuk proses visum. (*)