Gubernur NTB Ajak Warganya Manfaatkan Perbankan Syariah

id iB Vaganza

Gubernur NTB Ajak Warganya Manfaatkan Perbankan Syariah

Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi (dua dari kiri) memukul "gendang belek" sebagai tanda dibukanya Expo iB Vaganza, di Mataram Mall, Kamis (12/2). (Foto AntaramMataram/Awaludin) (1)

"Perkembangan industri perbankan syariah di Nusa Tenggara Barat (NTB) cukup membanggakan, namun perlu untuk ditingkatkan lagi,"
Mataram (Antara NTB) - Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH M Zainul Majdi mengajak warganya memanfaatkan layanan jasa perbankan syariah sebagai salah satu alternatif dalam memenuhi kebutuhan yang terkait dengan keuangan.

"Perkembangan industri perbankan syariah di Nusa Tenggara Barat (NTB) cukup membanggakan, namun perlu untuk ditingkatkan lagi," katanya pada acara Expo iB Vaganza, di Mataram, Kamis.

Expo Islamic Bank (iB) yang digelar di Mataram Mall, 12-15 Februari 2015, tersebut diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan industri perbankan syariah.

Menurut dia, perkembangan industri perbankan syariah secara nasional belum maksimal karena "market share" baru lima persen dari total aset bank secara nasional.

Sementara market share perbankan syariah di NTB mencapai delapan persen, atau lebih tinggi dibandingkan nasional.

Namun, angka itu tentu masih lebih jauh dibandingkan market share industri perbankan konvensional yang mencapai 92 persen.

"NTB boleh berbangga karena sudah bisa mencapai delapan persen, tapi saya melihat dengan cara pandang berbeda angka delapan persen dari 100 persen, berarti 92 persen penduduk NTB yang mengakses perbankan belum melirik bank syariah," ujarnya.

Gubernur dari kalangan ulama itu tidak ingin menafikan perbankan lain, namun jika ada alternatif yang lebih baik bagi umat maka itu bisa menjadi pilihan terbaik.

Oleh sebab itu, Zainul Majdi berharap agar pengurus Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) NTB yang baru dilantik untuk berupaya maksimal mencapai market share 100 persen.

Ia juga sangat mendukung upaya OJK dan industri perbankan syariah yang menggelar Expo iB Vaganza di daerahnya dalam rangka menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat agar lebih mengenal produk serta jasa layanan perbankan syariah.

"Saya meyakini upaya mengajak masyarakat memanfaatkan perbankan syariah akan berhasil jika Asbisindo menggandeng seluruh pemangku amanah, seperti tokoh agama, pondok pesantren dan pelajar," katanya.

Data OJK, tercatat total aset "gross" pembiayaan dan dana pihak ketiga bank umum syariah dan unit usaha syariah masing-masing sebesar Rp3,079 triliun dan Rp1,037 triliun hingga November 2014.

Mataram telah memberikan kontribusi terhadap penyaluran pembiayaan perbankan syariah sebesar Rp1,648 triliun dan penghimpunan DPK sebesar Rp915 miliar. (*)