DPKP Akan Salurkan Bantuan Alat Tangkap Ikan

id tangkap ikan

"Saat ini kami masih melakukan pendataan terhadap kelompok nelayan dan alat tangkap yang dibutuhkan nelayan"
Mataram,  (Antara NTB)- Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan menyalurkan berbagai alat tangkap ikan kepada puluhan kelompok nelayan di daerah itu, sebagai upaya peningkatan penangkapan produksi usaha tangkap perikanan.

"Saat ini kami masih melakukan pendataan terhadap kelompok nelayan dan alat tangkap yang dibutuhkan nelayan," kata Kepala Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Mataram H Mutawalli di Mataram, Sabtu.

Mutawalli mengatakan, bantuan berbagai alat tangkap antara lain seperti, jaring, mesin tempel, serta alat pengelolaan pascapanen bagi ibu-ibu kelompok nelayan direncanakan akan diserahkan pekan depan.

"Kami masih mencari waktu, sebab rencananya pak wali (Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh) ingin menyerahkan langsung bantuan itu ke nelayan," ujarnya.

Menurut dia, penyerahan bantuan ini bukan semata-mata karena adanya bencana yang menimpa nelayan, tetapi bantuan ini merupakan program rutin dari DPKP yang merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat nelayan.

"Ada atau tidak bencana pemerintah tetap mengalokasikan anggaran untuk memberikan bantuan sebagai bentuk perhatian kepada nelayan." katanya.

Lebih jauh Mutawalli mengatakan, pada puncak musim hujan ini kondisi nelayan di Kota Mataram masih relatif stabil, kendati masih ada satu atau dua nelayan yang tidak melaut.

"Sejauh ini laporan yang kami terima terhadap nelayan yang tidak melaut masih satu dua saja, semoga puncak musim hujan ini tidak terlalu berdampak signifikan terhadap nelayan," katanya.

Ia mengatakan, sejak musim hujan tiba pihaknya telah menurunkan timnya untuk memantau kondisi nelayan pada sembilan kilometer kawasan pantai di daerah ini, menyusul tibanya musim angin barat.

"Tim yang kami turunkan bekerja sama dengan tim terpadu penanggulangan bencana tetapi lebih khusus bertugas melaporkan perkembangan nelayan. Misalnya, saat ini sudah ada berapa nelayan yang tidak melaut, dan apa yang mereka kerjakan serta informasi lainnya," katanya.

Menurut dia, dengan adanya tim tersebut pihaknya bisa lebih mudah melakukan pengawasan dan intervensi apa yang akan dilakukan terhadap para nelayan yang tidak melaut ketika cuaca tidak bersahabat.

Misalnya dengan melakukan pemberdayaan masyarakat nelayan, dengan memotivasi mereka untuk melakukan kegiatan yang positif lainnya yang dapat mendukung pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

"Kita akan mendorong kelompok-kelompok nelayan untuk menggeluti berbagai pelatihan keterampilan olahan hasil laut yang sudah didapatkan, sehingga mereka memiliki mata pencarian alternatif saat tidak melaut," katanya. (*)