Pemkot Akan Laporkan Dugaan Pencurian Aset di "MWP"

id mwp hilang

"Saat ini kami masih melakukan pendataan terhadap aset-aset yang hilang sekaligus mendata total kerugiannya. Setelah itu kami akan melaporkan ke aparat kepolisian"
Mataram, (Antara NTB)- Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan melaporkan kasus dugaan pencurian sejumlah aset di "Mataram Water Park" (MWP) yang berada di belakang Tugu Bumi Gora Jalan Udayana.

"Saat ini kami masih melakukan pendataan terhadap aset-aset yang hilang sekaligus mendata total kerugiannya. Setelah itu kami akan melaporkan ke aparat kepolisian," kata Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Senin.

Dikatakannya, dugaan pencurian sejumlah aset di "Mataram Water Park" (MWP) ini baru diketahui pada Sabtu (28/2), ketika tim dari Dinas Pekerjaan Umum setempat melakukan gotong royong membersihkan kolam dan taman MWP.

Dinas PU Kota Mataram mencatat beberapa aset yang hilang itu antara lain dua unit dinamo mesin pompa air kolam renang, besi konstruksi baja, dan fasilitas lainnya.

"Namun hal itu masih akan diidentifikasi kembali sekaligus melakukan penghitungan terhadap nilai kerugiannya," ujarnya.

Menurut dia, setelah pembangunan MWP rampung sekitar tahun 2010 dengan total anggaran sekitar Rp6 miliar, memang tidak pernah dimanfaatkan karena kolamnya yang didesain sesuai untuk olah raga renang dengan standar nasional, sehingga jika dibuka untuk umum akan berbahaya dan berisiko.

Akan tetapi, katanya, selama tidak beroperasi, MWP dijaga dan dikelola olah pihak Dinas Pertamaan. Oleh karena itu, saat ini akan dilakukan pertemuan antara Dinas PU dan Dinas Pertamanan untuk mencari tahu tentang kehilangan tersebut.

"Aset-aset yang hilang itu masuk dalam daftar catatan aset Pemerintah Kota Mataram, sehingga kehilangannya pun harus jelas diketahui ke mana dan bagaimana," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Kota Mataram H Mahmuddin Tura menyebutkan, kegiatan pembersihan pada MWP tersebut menyusul adanya rencana pemerintah kota untuk melakukan penataan kembali terhadap kawasan MWP.

Bahkan pemerintah kota telah mengalokasikan anggaran sebsar Rp200 juta untuk melakukan penataan dan direncanakan untuk pembangunan kolam renang anak-anak sebagai fasilitas penunjang.

"Dengan demikian, MWP ditargetkan dapat dimanfaatkan masyarakat di daerah ini paling lambat Agustus 2015," katanya.

Menurut dia, saat ini pihaknya sedang menyusun desain untuk penataan dan pembuatan kolam anak-anak sebagai fasilitas tambahan dan daya tarik bagi masyarakat.

Selain akan membangun kolam anak-anak, katanya, anggaran Rp200 juta tersebut juga akan dipergunakan untuk melakukan penataan berbagai sudut MWP termasuk pengecatan tribun dan penataan taman.

"Kalau dana mencukupi, kami berencana akan membelikan atap untuk tribun. Tetapi jika tidak kemungkinan kami hanya akan melakukan pengecatan," katanya.(*)