Dinsosnakertrans Mataram Serahkan Bantuan Korban Kebakaran

id bakar bantu

"Bantuan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kota untuk tahap awal, karena jika korban masih belum dapat melakukan aktivitasnya mencari nafkah, bantuan akan kita kirim lagi"

Mataram, (Antara NTB)- Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran di Lingkungan Kampung Banjar, Kelurahan Bintaro dengan nilai sekitar Rp10 juta.

"Bantuan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kota untuk tahap awal, karena jika korban masih belum dapat melakukan aktivitasnya mencari nafkah, bantuan akan kita kirim lagi," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Trasmigrasi Kota Mataram H Ahsanul Khalik di Mataram, Kamis.

Di sela penyerahkan bantuan, Ahsanul mengatakan, bantuan yang diberikan ini antara lain berupa berbagai perlatan memasak, dan peralatan makan-minum, terpal, selimut, pakaian luar-dalam, dan perlengkapan mandi.

Selain itu juga diberikan paket sembako, berupa beras sebanyak 26 kilogram, mi instan, kecap, sarden dan lainnya.

"Kita memberikan ini karena korban tidak akan mungkin berpikir untuk mencari nafkah, apalagi semua rumah beserta isinya habis terbakar," katanya.

Sementara itu Mahsan (40) usai menerima bantuan secara simbolis mengatakan, sangat terbantu dengan adanya bantuan sembako dan peralatan rumah tangga lainnya dari pemerintah kota.

Ia berharap selain diberikan bantuan berbagai alat rumah tangga dan sembako, pemerintah juga bisa memberikan bantuan berupa bahan bangunan untuk memperbaiki rumahnya atau alat tangkap perikanan agar bisa melaut.

"Sepeda motor beserta alat tangkap perikanan saya habis terbakar, sehingga untuk sementara ini kami tidak bisa mencari nafkah," kata Mahsan yang berprofesi sebagai nelayan.

Mahsan mengatakan, dalam satu rumah tersebut ditempati oleh dua kepala keluarga dengan delapan jiwa dan saat ini untuk sementara mereka mengungsi ke rumah saudara yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahnya yang terbakar.

Akibat kebakaran itu, kata Lurah Bintaro HL Muksin saat ditemui di lokasi yang sama, memprediksi kerugian Mahsan mencapai sekitar Rp150 juta.

"Tetapi dari korban memprediksi kerugian sekitar Rp300 juta. Berapa pun itu, kami akan segera berkoordinasi dengan dinas teknis terkait untuk membantu korban memperbaiki rumah agar korban bisa hidup normal kembali," ujarnya.

Rumah Mahsan hanya berjarak sekitar 100 meter dari Depo Pertamina itu terbakar Rabu (4/3) sekitar pukul 18.20 WITA, namun api berhasil dipadamkan pukul 19.00 WITA, tidak sampai merambat ke bangunan lain.

Risiko terbakarnya rumah tersebut sempat mengkhawatirkan karena jaraknya tidak jauh dari Depo Pertamina Ampenan, serta kondisi permukiman yang padat rumah warga.

Penyebab kebakaran yang menghabiskan rumah Mahsan tersebut diduga tabung elpiji tiga kilogram meledak. (*)