212 Warga Sumbawa Barat Mendaftar ke Jepang

id Magang Jepang

"Kami sudah memperpanjang masa pendaftaran, tapi selama perpanjangan hanya 13 orang yang mendaftar, kalau pada tahap awal pendaftaran sebanyak 191 orang, sehingga total yang mendaftar sebanyak 212 orang,"
Sumbawa Barat, (Antara NTB) - Sebanyak 212 warga Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, telah mendaftarkan diri untuk menjadi peserta magang ke Jepang.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Kabupaten Sumbawa Barat Hamid, di Taliwang, Sumbawa Barat, Kamis, mengatakan jumlah pendaftar jauh dari kuota yang diberikan sebanyak 500 orang.

"Kami sudah memperpanjang masa pendaftaran, tapi selama perpanjangan hanya 13 orang yang mendaftar, kalau pada tahap awal pendaftaran sebanyak 191 orang, sehingga total yang mendaftar sebanyak 212 orang," katanya.

Ia memperkirakan kurangnya peminat magang ke Jepang karena masyarakat masih belum paham konsep program tersebut.

Meskipun jumlah pendaftar masih belum mencapai kuota, kata Hamid, pendaftaran tidak akan diperpanjang.

Disosnakertrans Kabupaten Sumbawa Barat akan langsung memproses pendaftar yang sudah masuk, mengingat masih banyak tahapan yang harus dilaksanakan.

"Untuk pemenuhan kuota akan dibuka tahap II pada April 2015," ujarnya.

Selain minim peminat, menurut dia, persoalan lainnya yang sekarang sedang dicarikan solusinya adalah masalah pembiayaan peserta.

Menurut Hamid, setiap peserta membutuhkan biaya tidak kurang dari Rp15 juta. Oleh sebab itu, pihaknya telah menyusun konsep biaya itu akan ditanggung oleh orang tua peserta, pemerintah daerah dan sponsor.

Sejauh ini sponsor yang sudah menyatakan kesiapan hanya Perseroan Terbatas (PT) Newmont Nusa Tenggara (NNT).

"Konsepnya biaya itu ditanggung tiga pihak. Kami terus berupaya mencari sponsor untuk meringankan beban para peserta," ucapnya.

Tingginya biaya yang harus disiapkan untuk mengikuti program itu, lanjut Hamid, karena banyaknya jenjang pelatihan yang harus diikuti setiap peserta, mulai dari pelatihan pra sleksi selama tiga bulan, pelatihan di tingkat provinsi selama 70 hari dan pelatihan di tingkat pusat selama dua bulan.

"Biaya itu digunakan untuk biaya setor ke lembaga yang melatih, juga biaya hidup selama mengikuti pelatihan di provinsi dan pusat jika peserta dinyatakan lulus seleksi," katanya. (*)