Sumbawa Barat Optimis Target Produksi Beras Tercapai

id Target Produksi Beras

Sumbawa Barat Optimis Target Produksi Beras Tercapai

Kepala BKP5K Sumbawa Barat, Mansyur Sofyan (1)

"Ada juga ratusan hektar lahan yang gagal tanam di Taliwang dan kecamatan lain. Tetapi kita bisa kejar di MT2. Itu yang membuat kami yakin target produksi bisa tercapai,"
Sumbawa Barat (Antara NTB) - Badan Ketahanan Pangan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BKP5K) Sumbawa Barat optimis target produksi beras bisa tercapai meski di musim tanam satu sempat terjadi serangan hama wereng coklat dan gagal tanam di sejumlah wilayah.

Kepala BKP5K Sumbawa Barat, Mansyur Sofyan, di Taliwang, Rabu, mengakui terjadinya serangan wereng coklat sempat terjadi di Kecamatan Brang Rea yang juga lumbung beras Sumbawa Barat. Tetapi serangan wereng tersebut sudah berhasil dikendalikan dan saat ini wilayah tersebut sudah memasuki masa panen.

"Ada juga ratusan hektar lahan yang gagal tanam di Taliwang dan kecamatan lain. Tetapi kita bisa kejar di MT2. Itu yang membuat kami yakin target produksi bisa tercapai," katanya.

Dikatakan Mansyur, target produksi beras tahun 2015 ini ditetapkan sebanyak 100.710 ribu ton dengan target luas lahan tanam 19.880 hektar atau meningkat dari tahun 2014 yang hanya 90.000 ton dengan luas lahan 19.230 hektar.

"Dengan dilaksanakannya program upaya khusus (Upsus) tanaman padi tahun 2015, target luas lahan dinaikkan menjadi 22.672 hektar dan yang telah ditanam saat ini 11.737 hektar," sebutnya.

Serangan wereng, lanjut Mansyur, umumnya menyerang di wilayah endemik dan terjadi setiap tahun, seperti di kecamatan Brang Rea. Serangan lebih parah sempat terjadi tahun 2014 lalu. Tetapi serangan tersebut tidak mempengaruhi produksi.

"Yang kita khawatirkan justeru serangan di MT2 nanti. Karena itu kami sudah mengantisipasi dengan meminta petani mengganti varietas dengan varietas unggul yang tahan serangan wereng," ungkapnya.

Jika dihitung dengan jumlah kebutuhan pangan sebanyak 118 kg per orang per tahun, lanjut Mansyur, Sumbawa Barat setiap tahun selalu mengalami surplus produksi beras.

Hanya saja kebanyakan produksi itu dijual keluar daerah. Kondisi ini memang membawa pengaruh pada stok pangan masyarakat meskipun tidak terlalu signifikan. (*)