Usaid Bantu BPBD Bima Kurangi Risiko Bencana

id Usaid Bencana

"USAID mendukung pelatihan yang digelar tanggal 18-20 Maret 2015, dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana"
Mataram, (Antara NTB) - United States Agency for International Development (USAID) memberikan pelatihan peningkatan kapasitas bagi aparat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, dalam rangka mengurangi risiko bencana.

"USAID mendukung pelatihan yang digelar tanggal 18-19 Maret 2015, dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana," kata Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Bima Muzakkir, di Bima.

Disebutkan, USAID adalah Badan Bantuan Pembangunan Internasional Amerika yang berdiri independen dan bertanggung jawab atas bantuan untuk bidang ekonomi, pembangunan, dan kemanusiaan untuk negara-negara lain di dunia dalam mendukung tujuan-tujuan kebijakan luar negeri Amerika Serikat.

Kegiatan pelatihan yang diberikan oleh USAID juga didukung oleh "World Neighbors", Lembaga Swadaya Masyarakat Gempita.

Muzakkir mengatakan perubahan iklim yang terjadi dalam beberapa tahun belakangan ini telah menimbulkan dampak yang luas terhadap kehidupan, baik di tingkat masyarakat maupun pemerintah.

Perubahan tersebut telah berdampak pada perubahan musim yang sulit diprediksi, sehingga kalender tanam dan pengaturan pola tanam pada bidang pertanian lahan kering sering tidak tepat dengan perubahan musim.

Hal itu, lanjutnya, tentu saja sangat memengaruhi sumber-sumber penghidupan masyarakat, baik pangan maupun pendapatan, di mana sebagian besar masyarakat Bima mengandalkan sumber mata pencaharian dari sektor pertanian yang sangat tergantung pada curah hujan.

"Perubahan iklim juga berpengaruh terhadap bencana, di mana beberapa wilayah terjadi hujan yang berlebihan, sehingga terjadi banjir dan longsor," katanya.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima H Sumarsono, menjelaskan kewenangan pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana adalah merumuskan dan menetapkan kebijakan penanggulangan bencana, menetapkan pedoman dan arahan, standar kebutuhan saat bencana serta menyusun dan menyebarkan informasi peta rawan bencana.

Selain itu, menyusun prosedur tetap (protap) penanganan bencana dan melaksanakan tanggap bencana.

Di tingkat lapangan, kata dia, saat ini di Kabupaten Bima, sering tidak menentu iklimnya dan menimbulkan bencana kekeringan.

Di sisi lain, sarana yang dimiliki BPBD dalam penanganan kekeringan, seperti tangki air minum untuk warga ketika menghadapi bencana kekeringan belum ada. Padahal, fasilitas itu dibutuhkan pada saat musim kemarau.

"Inilah yang perlu kita tangani bersama. Mudahan melalui pelatihan ini, semua pihak bisa mengambil peran dalam upaya menekan risiko bencana," ujarnya. (*)