PDAM Sumbawa Barat Rugi Rp700 juta

id pdaman rugi

PDAM Sumbawa Barat Rugi Rp700 juta

warga membantu PDAM mencari pipa induk dari sumber air sungai Sepalung Desa Bangkat Monteh Kecamatan Brang Rea, Sumbawa Barat.

"Kejadiannya akhir pekan kemarin. Akibat terjangan air, pipa induk berdiameter 14 inci hanyut dibawa air,
Mataram,  (Antara NTB)- Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, mengalami kerugian Rp700 juta akibat kerusakan pipa induk dari sumber air sungai Sepalung Desa Bangkat Monteh Kecamatan Brang Rea.

Direktur Utama PDAM Sumbawa Barat Bambang ST kepada wartawan saat dikonformasi di Mataram, Selasa, mengatakan, kerusakan pipa induk tersebut terjadi akibat meluapnya air sungai akibat hujan deras yang mengguyur daerah hulu dalam beberapa hari terakhir.

"Kejadiannya akhir pekan kemarin. Akibat terjangan air, pipa induk berdiameter 14 inci hanyut dibawa air," kata Bambang.

Ia mengatakan, pihaknya, telah menerjunkan belasan orang personil untuk mencari pipa induk yang hanyut dibawa air. Pencarian yang berlangsung beberapa hari itu berhasil menemukan potongan pipa di radius satu kilometer dari lokasi awal terpasang.

"Namun kami masih kesulitan untuk menarik ke luar potongan pipa tersebut karena air sungai yang masih tinggi," katanya.

Selain menimbulkan kerugian ratusan juta, musibah tersebut, kata Bambang, juga menyebabkan suplai air ke pelanggan PDAM dalam kota Taliwang terganggu dalam beberapa hari terakhir.

Pihaknya mengaku telah menyampaikan permakluman sekaligus permohonan maaf kepada pelanggan melalui media massa, juga melalui desa dan kelurahan untuk diumumkan kepada masyarakat.

Untuk sementara suplai air ke pelanggan dalam kota disuplai dengan menghubungkan jaringan pipa dalam kota dengan jatingan pipa Kecamatan Seteluk.

"Kondisi ini memang menyebabkan suplai air tidak maksimal, tetapi itu satu-satunya alternatif yang bisa kami lakukan sampai jaringan pipa induk bisa diperbaiki," ujarnya.

Bambang sendiri mengakui tidak bisa memastikan kapan perbaikan jaringan pipa induk tersebut bisa tuntas. Masalahnya selain stok pipa ukuran 14 inci tidak dimiliki PDAM, pipa ukuran tersebut juga harus dipesan khusus dengan harga sangat mahal.

Itu sebabnya PDAM terpaksa mencari potongan pipa yang hanyut.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar bisa membantu pengadaan pipa dimaksud dan melaporkan masalah ini ke PDAM provinsi, serta PDAM di daerah lain, siapa tahu ada stok pipa yang bisa kita manfaatkan dulu sebelum pipa yang kami pesan datang," ucap Bambang.(*)