BKKBN-TNI AD Perhatikan Daerah Terpencil

id BKKBN TNI

"Mungkin keinginan masyarakat daerah terpencil untuk mengikuti program keluarga berencana (KB) ada, tapi terkendala akses yang jauh,"
Mataram (Antara NTB) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana-Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat bekerja sama mengadakan operasi untuk memberikan perhatian masyarakat daerah terpencil mengenai program keluarga berencana.

"Mungkin keinginan masyarakat daerah terpencil untuk mengikuti program keluarga berencana (KB) ada, tapi terkendala akses yang jauh dari tempat tinggalnya," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Ambar Rahayau, di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis.

Penegasan terkait kerja sama operasi di daerah terpencil tersebut diutarakan pada acara rapat kerja daerah (Rakerda) program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga tahun 2015 di kantor BKKBN NTB.

Hadir pada acara tersebut Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin, Komandan Resort Militer (Danrem) 162/Wira Bhakti Kolonel Czi Lalu Rudy Irham Srigede, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB Sulaiman Hamid, serta Kepala BKKBN NTB Hj Virginia Anggraeni.

Ambar mengatakan penguatan program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) dan rencana strategis (Renstra) BKKBN 2015-2019.

Pada tahun pertama pelaksanaan RPJMN/Renstra tersebut, BKKBN dituntut untuk dapat mencapai target, di antaranya persentase laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,38 persen, angka kelahiran total per wanita usia subur (WUS) atau usia 15 hingga 49 tahun sebesar 2,37 persen.

BKKBN juga mentargetkan persentase pemakaian kontrasepsi sebesar 65,2 persen pada tahun 2015. Selain itu, persentase kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi sebesar 10,60 persen dan angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun sebanyak 46 per 1000 kelahiran.

Taget yang harus dicapai pada tahun 2015, lanjutnya, adalah persentase kehamilan yang tidak diinginkan dari WUS sebesar 7,1 persen.

"Kami berharap dengan adanya kemitraan dengan TNI AD, bisa membantu kami dalam mewujudkan target yang tertuang dalam RPJMN/Renstra," katanya.

Sementara itu, Danrem 162/Wira Bhakti Kolonel Czi Lalu Rudy Irham Srigede, menjelaskan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) TNI AD dengan BKBBN sudah berlangsung lama dan terus ditindaklanjuti setiap tahun.

Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) juga memberikan peluang untuk meningkatkan MoU menjadi satu kerja sama untuk mengajak BKKBN ke daerah terpencil

"Mungkin nanti gabung dengan program Kopassus yang bertajuk Ekspedisi NKRI". Nanti anggota turun dalam kegiatan bersama di lapangan. Apakah caranya dengan pemasangan alat KB secara massal, nanti kami bicarakan dengan BKKBN," katanya. (*)