Mataram Olah Sampah Jadi Energi Listrik

id olah sampah

"Untuk merealisasikan program tersebut, pemerintah kota akan dibantu oleh Pemerintah Prancis melalui program ekodistrik yang direncanakan tahun ini"

Mataram,  (AntaraNTB)- Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, merencanakan akan mengolah sampah menjadi energi listrik dengan menggunakan teknologi modern ramah lingkungan berupa insinerator.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram Lalu Martawang di Mataram, Jumat mengatakan, program ini merupakan salah satu upaya pemerintah kota dalam menyelesaikan persoalan sampah di kota ini.

"Untuk merealisasikan program tersebut, pemerintah kota akan dibantu oleh Pemerintah Prancis melalui program ekodistrik yang direncanakan tahun ini," katanya.

Program tersebut merupakan program sistem pengelolahan sampah di tengah kota dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan berupa insinerator.

"Tindak lanjut pengelolaan sampah dengan menggunakan insinerator ini berupa energi listrik yang dapat dimanfaatkan kembali, sehingga tidak ada limbah yang timbul akibat proses pengelolan sampah perkotaan," ujarnya.

Energi listrik yang dihasilkan dari pengelolaan tersebut akan ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan lampu penerang jalan umum (PJU).

Pelaksanaan program tersebut, lanjut Martawang, saat ini dalam tahap persiapan rencana membuat pusat pengelolaan sampah yang layak dan repesentatif di kawasan Kebon Talo dengan prediksi kebutuhan lahan sekitar 80 are.

"Jika tim Prancis menilai lokasi ini layak, maka kita akan segera membebaskan lahan tersebut sesuai kebutuhan," katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh, mengakui kondisi kebersihan di kota ini belum dapat dilakukan secara maksimal, walaupun berbagai upaya telah dilakukan.

Sejauh ini, katanya, berbagai upaya untuk menciptakan Kota Mataram agar tetap bersih telah dilakukan. Seperti mensiagakan para tukang sapu, serta penyediaan fasilitas kebersihan pada titik-titik strategis.

Bahkan, melalui satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait, pemerintah kota terus melaksanakan program pemberdayaan masyarakat melalui daur ulang sampah.

Tujuannya, agar sampah dapat olah kembali menjadi barang yang memiliki manfaat serta upaya-upaya lainnya.

"Tetapi memang hal dirasakan belum maksimal. Karena itu, diperlukan lagi kerja keras dan komitmen yang kuat antara eksekutif, legislatif dan masyarakat dalam upaya menangani kebersihan kota," katanya. (*)