Tiga desa Lombok Utara sasaran program pkpt

id Program PKPT

Lombok Utara (Antara NTB) - Desa Tanjung, Jenggala, dan Gondang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, menjadi sasaran Program Pengembangan Kawasan Pesisir Tangguh Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Ketiga desa itu dipilih karena tergolong kawasan rawan bencana," kata Sekretaris Daerah Lombok Utara H Suardi, di Lombok Utara, Rabu.

Ia menjelaskan PKPT di Desa Tanjung, akan dilaksanakan di Dusun Sorong Jukung dan Kandang Kaok.

Di daerah itu, kata Suardi, terdapat sejumlah potensi kelautan dan perikanan yang cukup besar, seperti adanya kelompok pembudidaya ikan dan kelompok pengolahan serta pemasaran hasil perikanan.

Selain itu, kawasan itu juga didukung aksebilitas yang memadai, adanya semangat swadaya dan gotong royong masyarakat, serta kawasan itu juga tidak luput dari permasalahan wilayah pesisir.

"�Yang tidak kalah pentingnya, kualitas sumber daya masyarakat di kawasan itu juga masih rendah dalam menghadapi perubahan iklim," ujarnya.

Kondisi hampir sama juga terjadi di Desa Jenggala. Menurut dia, nelayan di desa itu masih mencari ikan dalam rentang jarak empat mil dari daratan dan masih tergolong nelayan tradisional.

Di Desa Jenggala, lanjutnya, kegiatan PKPT akan difokuskan di Dusun Penyambuan dan Dusun Tanak Song Lauk.

Dua dusun itu dipilih sebagai lokasi pelaksanaan program di sektor kelautan dan perikanan karena masih adanya semangat masyarakat dalam membudidayakan rumput laut dan masih produktifnya kelompok nelayan.

Namun, permasalahan yang dihadapi masyarakat pesisir Desa Jenggala juga hampir sama dengan nelayan di Desa Tanjung, yakni pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang kalah bersaing dengan daerah lain. Selain itu, belum memadainya sarana dan prasarana pengolahan hasil perikanan.

"Kualitas sumber daya manusia dalam menghadapi perubahan iklim di kawasan ini juga masih minim," ucap Suardi yang juga menjadi Ketua Tim Teknis PKPT Lombok Utara.

Untuk Desa Gondang, kata dia, kegiatan PKPT ini akan dilaksanakan di Dusun Lekok Utara, Lekok Timur, Karang Amor, dan Dusun Karang Pendagi.

Desa Gondang memiliki wadah masyarakat antar nelayan dan fasilitas distribusi yang cukup memadai.

Di desa ini juga terdapat kelompok nelayan yang cukup produktif dan masih adanya semangat gotong royong.

Namun, permasalahan yang dialami masyarakat pesisir Desa Gondang juga hampir sama dengan Desa Jenggala dan Desa Tanjung.

"Salah satunya, belum tersedianya rumah pertemuan nelayan dan pengolahan hasil perikanan serta rusaknya talud di sejumlah tempat, sehingga sering terjadi banjir," katanya.

Kepala Seksi Adaptasi Dampak Perubahan Iklim Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan Fegi Nurhabni, menjelaskan bentuk kegiatan program PKPT nantinya akan diserap dari masyarakat.

"Kita hanya memberikan menu. Inti kegiatan ini adalah mendorong dan menumbuhkan semangat gotong royong masyarakat pesisir," katanya.

Menu kegiatannya, kata dia, terkait pembinaan masyarakat, bina usaha, bina lingkungan dan infrastruktur, serta bina siaga bencana dan perubahan iklim. Di samping itu, salah satu menu PKPT adalah pembinaan sumber daya.

Menurut Fegi, Lombok Utara adalah satu dari 22 kabupaten/kota se-Indonesia yang kebagian program PLPY.

Perempuan berjilbab ini meyakini masyarakat pesisir Lombok Utara akan mampu melaksanakan kegiatan PKPT dengan sebaik-baiknya.

"Banyak pertimbangan sebelum program ini diluncurkan ke Lombok Utara. Saya yakin, masyarakat Lombok Utara akan memberikan dukungan penuh dalam menyukseskan kegiatan ini," ujarnya.

PKPT ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana dan perubahan iklim dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di kawasan pesisir.

PKPT juga akan menfasilitasi kegiatan pembangunan dan pengembangan sarana prasarana sosial ekonomi masyarakat pesisir.

Selain itu, mengembangkan kelembagaan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan secara partisipatif oleh masyarakat dengan melibatkan peran serta perempuan. (*)