Transaksi Pameran Batu Akik Mataram Rp2 miliar

id transaksi

"Nilai transaksi itu sebatas prediksi kami berdasarkan laporan 55 peserta pameran selama enam hari, dengan rata-rata nilai transaksi per hari antara Rp7 juta hingga Rp10 juta"
Mataram,  (Antara NTB) - Ketua Panitia Pelaksana Pameran, Edukasi, dan Kontes Batu Akik "Rembaq Gemstone Fair 2015" Kota Mataram Lalu Fathurrahman menyebutkan nilai transaksi selama kegiatan tersebut diperkirakan lebih dari Rp2 miliar.

"Nilai transaksi itu sebatas prediksi kami berdasarkan laporan 55 peserta pameran selama enam hari, dengan rata-rata nilai transaksi per hari antara Rp7 juta hingga Rp10 juta," katanya kepada wartawan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu.

Pameran, edukasi, dan kontes batu akik "Rembaq Gemstone Fair 2015" Kota Mataram itu sudah berlangsung pada tanggal 15-20 Mei 2015.

Fathurrahman menilai, dengan tingginya nilai transaksi dalam kegiatan tersebut, mampu memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat setempat.

Apalagi, katanya, selama kegiatan pengunjung yang datang hilir mudik dari pagi hingga malam hari mencapai sekitar dua ribu hingga tiga ribu orang, tidak hanya kalangan bawah melainkan juga dari kalangan menengah ke atas ikut ambil bagian mengunjungi dan bertransaksi dalam kegiatan pameran batu akik itu.

Kondisi ini memberikan keuntungan bagi para pedagang asongan dan pedagang-pedagang ekonomi kreatif lainnya, termasuk pedagang oleh-oleh khas Kota Mataram.

"Pasalnya para peserta khususnya, tidak hanya datang dari daerah setempat tetapi juga asal luar daerah, sehingga kegiatan ini berdampak juga untuk promosi pariwisata," katanya.

Fathurrahman menilai, dengan tingginya dampak ekonomi yang ditimbulkan pada kegiatan pameran itu, ke depan jika diberikan kesempatan lagi, pihaknya akan kembali menggelar pameran, edukasi, batu akik dengan melibatkan peserta yang lebih banyak.

Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Rolisakana sebelumnya memberikan apresiasi kepada panitia penyelenggara karena mampu menangkap kebutuhan masyarakat yang saat ini sedang berkembang.

"Fenomena demam batu akik saat ini memang lagi tren di Tanah Air, sehingga bermunculan berbagai jenis batu akik di daerah ini yang tidak kalah dengan daerah-daerah lainnya," katanya.

Di samping itu, selain menggelar pameran, panitia juga memberikan edukasi tentang batu akik serta melaksanakan kontes batu akik yang kemungkinan menjadi yang pertama di daerah ini.

Terkait dengan itu, Mohan berharap, kegiatan pameran, edukasi, dan kontes batu akik ini bisa memberikan dampak positif terhadap peluang usaha serta meningkatan ekonomi kreatif masyarakat.

"Selain bisa meningkatan kesejahteraan masyarakat, kegiatan ini juga bisa meningkatan indeks kebahagiaan masyarakat terutama para penggemar batu akik," katanya. (*)