Kodim Pamekasan kecolongan, ada atribut PKI dalam karnaval kemerdekaan

id Karnaval PKI

Kodim Pamekasan kecolongan, ada atribut PKI dalam karnaval kemerdekaan

Dokumentasi sejumlah peserta menaiki kereta kuda hias saat pawai 17 Agustus di Brebes, Jateng, Senin (19/8). Pawai kendaraan hias tersebut untuk memperingati HUT ke-69 Indonesia. Saat kini, ada karnaval kemerdekaan di Pamekasan, Jawa Timur, yang meng

Pamekasan, Jawa Timur (ANTARA News) - Personel Kodim 0826/Pamekasan, Jawa Timur, membakar atribut Partai Komunis Indonesia (PKI) yang banyak dibawa peserta karnaval dalam kirab budaya perayaan HUT Ke-70 Kemerdekaan Indonesia yang digelar pemerintahan kabupaten setempat, Sabtu.

Komandan Kodim 0826/Pamekasan, Madura, Letnan Kolonel Artileri Medan Mawardi, menjelaskan, mereka merampas dan membakar atribut-atribut PKI itu karena negara sudah menyatakan PKI sebagai organisasi terlarang, dan tidak boleh ada di Indonesia.

"Kami kecolongan, karena saat karnaval tadi banyak bertebaran gambar lambang PKI. Ini sangat memprihatikan," kata Mawardi, dalam keterangan kepada media massa, Sabtu.

Ia juga telah memerintahkan jajaran intel untuk mendalami maksud dan tujuan pemasangan simbol dan gambar PKI pada karnaval 17 Agustus di Pamekasan itu.

Mawardi juga memerintahkan agar kepala satuan untuk memanggil kepala sekolah dan panitia pelaksana kegiatan karnaval 17 Agustus itu, guna meminta keterangan terkait maraknya atribut PKI dalam kegiatan karnaval.

"Kami memerintahkan semua komandan Koramil serta staf intel mendalami hal itu," kata dia.

Bukan cuma dia yang kebakaran jenggot akibat marak atribut PKI pada kegiatan karnaval yang digelar pemerintah Kabupaten Pamekasan itu.

LSM, organisasi kemasyarakatan, hingga DPRD Pamekasan, Pulau Madura, juga proter keras.

Anggota DPRD dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Maskur Rasid, menyatakan, tidak seharusnya lambang PKI ada di kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati kemerdekaan bangsa ini.

Menampilkan simbol dan lambang serta tokoh PKI pada kegiatan HUT Kemerdekaan Indonesia, menurut dia, sama dengan mengampanyekan, keberadaan dan peran PKI.

"Ini tentu tidak boleh dibiarkan, karena kita tahu bersama seperti apa bahaya laten PKI di masa lalu," katanya.

Dia mendesak kasus itu diusut tuntas.

Karnaval pada Sabtu (15/8) itu mulai pukul 07.30 WIB dengan rute dari depan Kantor Wakil Bupati di Jalan Jokotole Pamekasan menuju depan SMA Negeri 2 di Jalan Jokotole, atau sekitar dua kilometer. (*)

Editor: Ade Marboen