Bumn untuk negeri - HUT ke-70 di ntb diwarnai pemasangan baliho raksasa

id hut ke70 BUMN ntb

Bumn untuk negeri - HUT ke-70 di ntb diwarnai pemasangan baliho raksasa

Pemasangan baliho raksasa oleh empat atlet panjat tebing dari lantai empat kantor Bank Mandiri Area Mataram di Jalan AA Gde Ngurah Cakranegara, Kota Mataram (1)

....Pemasangan baliho raksasa bertuliskan 70 Tahun Indonesia Merdeka "BUMN Hadir Untuk Negeri" itu dilakukan oleh empat atlet panjang tebing menggunakan tali dengan cara turun dari lantai empat gedung kantor Bank Mandiri Area Mataram di Jalan AA Gde
Mataram,  (Antara NTB) - Upacara peringatan HUT ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia yang digelar gabungan 36 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Nusa Tenggara Barat, Senin (17/8) diwarnai pemasangan baliho raksasa di kantor PT Bank Mandiri Area Mataram.

Pemasangan baliho raksasa bertuliskan 70 Tahun Indonesia Merdeka "BUMN Hadir Untuk Negeri" itu dilakukan oleh empat atlet panjang tebing menggunakan tali dengan cara turun dari lantai empat gedung kantor Bank Mandiri Area Mataram di Jalan AA Gde Ngurah di Cakranegara, Kota Mataram.

Hanya dalam waktu beberapa menit para atlet panjat tebing andalan NTB itu berhasil memasang baliho raksa di kantor Bank Mandiri Area Mataram. Pemasangan baliho raksasa tersebut mendapat perhatian dari para pimpinan dan karyawan BUMN yang menjadi peserta upacara.

Pada upacara perayaan HUT ke-70 Kemerdekaan RI yang dipusatkan di lapangan parkir kantor Bank Mandiri Area Mataram juga dilakukan penyerahan bantuan hibah bedah rumah untuk 45 veteran masing-masing senilai Rp30 juta dan bantuan fasilitas laboratorium untuk 17 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kabupaten dan kota se-NTB masing-masing sebesar Rp15 juta.

Penyerahan bantuan diserahkan secara simbolis oleh Dirut Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin didampingi Dirut Perum Damri Agus Suherman Subrata dan Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aloysius Kiik Ro.

Usai upacara perayaan HUT ke-70 Kemerdekaan RI dilakukan penjualan 20.58 paket sembako murah senilai Rp100 ribu per paket berisi beras, minyak goreng, gula pasir, kopi, teh dan susu kental manis, dijual dengan harga Rp30 ribu poer paket.

Dirut Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin ketika membacakan sambutan tertulis Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, perusahaan milik negara dituntut untuk terus memberikan kinerja dan pelayanan yang lebih baik, selain juga menjadi tulung punggung peningkatan dan pemerataan pembangunan ekonomi nasional.

"Kemerdekaan Indonesia dapat terwujud karena komitmen para pendahulu untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Karena itu sudah sewajarnya BUMN ikut mengisinya dengan menjadi `agen pembangunan` nasional," katanya.

Menurut Rini, BUMN telah melakukan perubahan-perubahan fundamental menuju perbaikan di bidangnya masing-masing.

Total aset seluruh BUMN kini telah mencapai Rp4.600 triliun. Ini menunjukkan bahwa kontribusi BUMN terhadap perekonomian nasional semakin besar dan berperan nyata dalam mewujudkan pembangunan proyek-proyek strategis yang nilainya cukup besar.

Ia mengatakan, tahun 2015, terdapat 86 proyek yang dikerjakan oleh 25 BUMN, dengan total nilai proyek mencapai Rp318,5 triliun dan 5,1 miliar dolar AS, antara lain pembangunan Jalan Tol, Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Kepelabuhanan dan Kebandaraan, serta Ekplorasi dan Produksi Minyak dan Gas.

Dalam menghadapi era persaingan global, BUMN tidak dapat lagi bergerak sendiri-sendiri dan sporadis. Upaya-upaya individu BUMN, meski sudah sangat maksimal, hanya akan mengantarkan pada peningkatan kinerja yang linier sifatnya, di mana itu tidak akan cukup untuk mengejar irama bisnis global.

"Sinergi dan kolaborasi antarentitas BUMN sebuah keniscayaan untuk mendorong pertumbuhan BUMN yang signifikan. Kini Indonesia memiliki 119 BUMN yang bergerak hampir di seluruh bidang industri," ujarnya.

Untuk itu, kata Rini, para direksi BUMN seharusnya tidak akan pernah kehabisan ide untuk mencari bentuk dan partner BUMN dalam menciptakan kooperasi, kolaborasi, dan sinergi usaha antar-BUMN.

"Keberanian melakukan terobosan dan kemampuan menciptakan peluang sinergi menjadi kata kunci. Ini efektif dalam upaya meningkatkan efisiensi biaya operasi, optimalisasi jaringan bisnis, mempermudah rotasi dan mobilisasi sumber daya, serta meningkatkan daya tawar bisnis," katanya. (*)