LPA Mataram Akan Pecahkan Rekor Muri

id anak

"Kegitan ini dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional tahun 2015, HUT ke-70 RI dan HUT ke-22 Kota Mataram pada tanggal 31 Agustus 2015".
Mataram,  (Antara NTB)- Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram akan memecahkan penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan menggelar lukis tangan lima jari sebagai tanda stop kekerasan terhadap anak di kota ini dengan target 10 ribu lukisan.

Pembina LPA Kota Mataram Nyayu Ernawati di Mataram, Selasa, mengatakan kegiatan lukis tangan lima jari sebagai tanda stop kekerasan terhadap anak akan berlangsung tanggal 30 Agustus 2015 di depan Kantor Wali Kota Mataram.

"Kegitan ini dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional tahun 2015, HUT ke-70 RI dan HUT ke-22 Kota Mataram pada tanggal 31 Agustus 2015," katanya.

Kegiatan pucak pemecahan rekor Muri akan dihadiri langsung oleh Ketua Komnas Anak Arist Merdeka Sirait sebagai bentuk dukungan dan respons positif terhadap gerakan anak di Kota Mataram.

Dikatakannya, inisiatif lukis tangan lima jari ini sebagai salah satu bentuk kemirisan anak-anak di Kota Mataram terhadap kasus-kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi di tengah masyarakat.

Untuk dapat memecahkan rekor Muri, LPA Kota Mataram telah menyiapkan kain putih sepanjang satu kilomter yang akan dibentangkan sepanjang Jalan Pejanggik Kota Mataram beserta cat untuk mewarnai telapak tangan kemudian menempelkan lukisan telapak tangan pada kain putih.

Mantan anggota DPRD Kota Mataram ini mengatakan, dalam kegiatan ini LPA melibatkan pelajar tingkat SMA/SMK, dan MA se-Kota Mataram yang jumlahnya sekitar 17.000 orang.

"Jadi jika dari Muri meminta minimal 10 ribu telapak tangan, Insya Allah kita bisa lebih," sebutnya.

Pasalnya, selain melibatkan pelajar, masyarakat umum, para jurnalis, pimpinan satuan kerja perangkat daerah, serta karyawan dan karyawati di lingkup Pemerintah Kota Mataram juga akan berpartisipasi.

"Bila perlu semua elemen masyarakat bisa ikut berpartisipasi sebagai bentuk komitmen stop kekerasan terhadap anak," katanya.

Dia berharap apa yang dilakukan anak-anak di Kota Mataram ini bisa tersebar luas ke seluruh penjuru Tanah Air, sehingga tidak ada lagi kekerasan terhadap anak yang kerap dilakukan orang-orang di sekitarnya.

Oleh karena itu, selain menggelar kegiatan memecahkan Rekor Muri, dalam rangka Hari Anak Nasional 2015, LPA Kota Mataram juga melaksanakan kegiatan sosialisasi Undang-Undang Perlindungan Anak dengan sasaran ke sekolah-sekolah.

"Tujuannya agar anak-anak juga mengetahui kewajiban sebagai anak yang harus menghormati orang tua, belajar dan lainnya, agar mereka tidak hanya menuntut haknya saja," katanya. (*)