Pertamina uji pasar pertalite di NTB

Mataram (Antara NTB) - Perseroan Terbatas Pertamina Marketing Operation Region V melakukan uji pasar varian produk gasoline nonsubsidi terbarunya, pertalite, di enam stasiun pengisian bahan bakar umum, yang tersebar di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Senior Vice President (SVP) Fuel Marketing and Distribution Pertamina M Iskandar, di Mataram, Jumat, menjelaskan uji pasar ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh respon pasar dan konsumen terhadap bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi jenis pertalite.

"Tahapan uji pasar ini sangat penting bagi Pertamina, untuk mengetahui animo masyarakat terhadap pertalite," kata Iskandar, di saat pengisian perdana pertalite di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jalan Gajah Mada, Mataram.

Menurut dia, sejauh ini animo masyarakat sangat positif dan penjualan terus meningkat. Hal ini yang mendorong Pertamina terus menambah jumlah SPBU yang menjual pertalite.

Saat ini pertalite sudah dipasarkan di Pulau Jawa, Bali dan Sumatera Utara.

"Dalam waktu dekat akan segera dipasarkan juga di wilayah Sumatera Selatan dan Kalimantan," ujar Iskandar.

General Manager Pertamina, Marketing Operation Region( MOR) V Ageng Giriyono, pada kesempatan yang sama, menjelaskan bahwa untuk saat ini di wilayah kerjanya, pertalite sudah dipasarkan di 297 SPBU, tersebar di berbagai wilayah di Jawa Timur dan Bali, dengan volume penjualan mencapai 760 kilo liter per hari.

Dengan penambahan enam SPBU pertalite di NTB, maka total SPBU sampai dengan minggu ketiga September 2015, jumlah SPBU di wilayah Pertamina MOR V, yang memasarkan pertalite mencapai 303 unit.

"Kami akan terus memperbanyak SPBU yang menjual pertalite di seluruh provinsi di Indonesia," ucap Ageng.

Untuk mengetahui SPBU mana saja yang menyediakan pertalite, masyarakat dapat mengaksesnya melalui website Pertamina, www.pertamina.com atau melalui kontak Pertamina di nomor telepon 021-500000.

Pertalite adalah varian baru dari produk gasoline nonsubsidi Pertamina yang diharapkan dapat memberikan lebih banyak pilihan kepada konsumen.

Langkah ini juga terinpirasi oleh perkembangan teknologi kendaraan bermotor di Indonesia.

Pertalite memiliki level "research octan number" (RON) 90, sehingga membuat pembakaran pada mesin kendaraan dengan teknologi terkini lebih baik dibandingkan dengan BBM bersubsidi jenis premium yang memiliki RON 88.

Pertalite sesuai digunakan kendaraan bermotor roda dua hingga kendaraan multi "purpose vehicle" ukuran menengah. (*)