Mataram siapkan beras penanganan bencana 20 ton

id beras bencana

Mataram siapkan beras penanganan bencana 20 ton

(ANTARA FOTO/Agus Bebeng) (1)

"Beras ini dikeluarkan berdasarkan kebijakan kepala daerah, khusus untuk bencana"
Mataram, (Antara NTB)- Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, telah menyiapkan beras untuk penanganan bencana sebanyak 20 ton yang saat ini disimpan di gudang cadangan pangan Jalan Lingkar Selatan.

"Beras ini dikeluarkan berdasarkan kebijakan kepala daerah, khusus untuk bencana, bukan untuk mengantisipasi kenaikan harga beras seperti saat ini," kata Kepala Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kota Mataram Tri Joko Purnomo di Mataram, Selasa.

Kota Mataram sebagai salah satu daerah yang rawan bencana alam, seperti banjir, abrasi pantai, kebakaran dan bencana lainnya harus memiliki stok beras untuk antisipasi.

Dikatakan, kenaikan harga beras yang saat ini terjadi menyumbang inflasi sebesar 0,20 persen, bukan menjadi kewenangan KKP untuk menangani.

"Kami hanya berkewajiban menjaga stok, masalah harga dan produksi menjadi tanggung jawab dinas lainnya. Dan saat ini stok beras kita aman hingga sekitar April 2016," katanya.

Sementara, lanjutnya, cadangan beras bencana sebanyak 20 ton yang saat ini berada di gudang penyimpanannya merupakan salah satu instruksi pemerintah yang meminta setiap daerah menyediakan stok cadangan pangan sebanyak 100 ton per tahun.

Sebagai bentuk dukungan untuk penyediaan cadangan pangan berupa beras bencana itu, pemerintah telah memberikan anggaran sebesar Rp600 juta untuk pembangunan gudang yang saat ini sudah mulai digunakan.

Dalam proses pembangunannya anggaran Rp600 juta itu dapat diefisiensi menjadi Rp475 juta, dengan bangunan berukuran 8 x 12 meter yang diprediksi mampu menampung sebanyak 200 ton beras.

Ia mengatakan, kendati pemerintah menetapkan pemerintah daerah harus menyiapkan 100 ton dalam gudang tersebut, namun pemerintah kota saat ini baru mampu menyediakan 20 ton per tahun.

"Anggaran kita sangat terbatas, dan tahun ini merupakan tahun pertama untuk pengadaan beras penanganan bencana sehingga kita coba 20 ton dulu. Sisanya, akan dipenuhi secara bertahap," katanya.

Sementara untuk perawatan, kata pria yang kerap disaa Joko ini, pihaknya bekerja sama dengan Bulong NTB untuk dilakukan penyemprotan guna menjaga kualitas agar beras tidak rusak.

"Penyemprotan beras itu diperkirakan mampu menjaga kualitas beras hingga enam bulan ke depan," ujarnya.

Menurut Joko, selain memiliki gudang cadangan pangan, pihaknya juga telah membangun lima lumbung masyarakat di lima kecamatan dari enam kecamatan yang ada.

Kecamatan itu adalah Sekarbela, Mataram, Cakranegara, Selaparang dan Sandubaya. Masing-masing gudang disiagakan juga sebanyak dua ton beras untuk antisipasi bencana.

"Khusus untuk mengeluarkan beras penanganan bencana di tingkat kecamatan ini tergantung dari kebijakan kecamatan, karena selain untuk bencana bisa juga dikeluarkan untuk masyarakat miskin, penderita busung lapar dan masalah-masalah darurat lainnya," ujar Joko. (*)