Polisi belum simpulkan penyebab meninggalnya atlet pelajar

id Atlet Kejurda

Polisi belum simpulkan penyebab meninggalnya atlet pelajar

Ilustrasi - Atlet pencak silat bertarung di arena (1)

"Belum bisa kita simpulkan penyebab meninggalnya karena masih diselidiki"
Mataram (Antara NTB) - Kepolisian Resor Mataram belum bisa menyimpulkan penyebab meninggalnya pesilat Syarifudin (16) saat bertanding pada kejuaraan daerah tingkat pelajar se-Nusa Tenggara Barat pada Senin (16/11) petang.

"Belum bisa kita simpulkan penyebab meninggalnya karena masih diselidiki," kata Kapolres Mataram melalui Kasat Reskrim AKP Zaky Maghfur kepada wartawan, Rabu.

Insiden meninggalnya Syarifudin yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 Gangga, Kabupaten Lombok Utara, itu terjadi saat bertanding melawan salah seorang atlet dari Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Iqram Fauzi (15).

Pertandingan pencak silat se-NTB yang diikuti oleh 108 pelajar dari 10 kabupaten/kota itu mulai diselenggarakan pada Senin (16/11) lalu di Gedung Olah Raga (GOR) Gelanggang Pemuda Mataram, dengan pihak penyelenggara Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) NTB.

Syarifudin dinyatakan meninggal setelah mendapat keterangan dari pihak Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Bhayangkara Mataram. Pihak rumah sakit mengatakan bahwa pelajar asal Kabupaten Lombok Utara itu meninggal sebelum sampai di IGD.

Kasat Reskrim Polres Mataram menuturkan bahwa kepolisian berkewajiban menyelidiki penyebab meninggalnya pesilat itu, agar ke depan tidak menimbulkan pandangan buruk di tengah masyarakat terkait pertandingan pencari bakat di tingkat provinsi.

"Tapi kalau ada ditemukan indikasi kesalahan dalam pelaksanaannya, pastinya akan kami tindak lanjuti," ucapnya.

Zaky menegaskan pihaknya kini masih mengumpulkan alat bukti, baik berupa keterangan dari sejumlah pihak terkait maupun dokumen prosedur penyelenggaraannya.

"Semua akan kita mintai keterangannya, baik dari panitia penyelenggara, wasit, maupun dinas yang berkaitan dengan kegiatan pencari bakat ini," ujarnya.

Termasuk, lanjutnya, memeriksa dokumen perizinan penyelenggaraannya maupun kesiapan panitia untuk melaksanakan kegiatan ini, apakah sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) atau tidak.

Dalam kesempatan itu, diharapkan kepada seluruh pihak yang berkaitan dengan kegiatan ini, bersikap kooperatif agar penyebab meninggalnya Syarifudin cepat terungkap.

"Apa karena kelalaian panitia atau lainnya, kita belum tahu. Tunggu saja hasil penyelidikannya," kata Zaky. (*)