Wagub NTB: tenaga kerja perempuan cenderung dieksploitasi

id Wagub NTB

Wagub NTB: tenaga kerja perempuan cenderung dieksploitasi

Arsip Foto - Dua orang tenaga kerja perempuan sedang menyelesaikan proses membatik. (Antara Foto) (1)

"Tenaga kerja aset negara yang harus dijaga, diatur, dihormati dan dilindungi sebaik-baiknya"
Mataram (Antara NTB) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat H Muhammad Amin mengatakan tenaga kerja perempuan yang bekerja di luar negeri atau sering disebut sebagai pahlawan devisa cenderung dieksploitasi.

"Padahal, tenaga kerja perempuan adalah aset negara yang harus dijaga, diatur, dihormati dan dilindungi sebaik-baiknya oleh siapa pun," kata Wakil Gubernur Amin saat membuka Sosialisasi Peningkatan Keterampilan Calon Tenaga Kerja Perempuan, di Mataram, Rabu.

Ia menuturkan, fakta di lapangan menunjukkan kualitas tenaga kerja Indonesia masih tergolong rendah. Karena itu, hal ini harus menjadi perhatian serius pemerintah. Terlebih lagi, dalam menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas yang memungkinkan masuknya tenaga-tenaga kerja asing ke Tanah Air.

"Karena itu, pemerintah dan masyarakat mutlak harus meningkatkan kualitas tenaga kerjanya agar mampu bersaing dengan tenaga kerja luar negeri," jelasnya.

Menurut pria kelahiran Sumbawa tersebut, upaya peningkatan peranan perempuan dan kesetaraan gender hanya dapat dicapai jika perempuan memiliki akses yang baik pada pendidikan dan sumber informasi lain.

"Melalui tingkat pendidikan yang baik seseorang akan memiliki wawasan dan penguasaan ilmu pengetahuan serta teknologi yang lebih baik, sehingga dia mampu melihat dan memanfaatkan setiap peluang yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya," tambah wagub.

Sosialisasi Peningkatan Keterampilan Calon Tenaga Kerja Perempuan yang diinisiasi oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi NTB tersebut bertujuan untuk mendorong keterlibatan perempuan dalam berbagai proses pembangunan.

Selain itu, diharapkan akan memberikan pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai karakter, budi pekerti dan ketahanan keluarga. Lebih dari itu, kegiatan sosialisasi hendaknya dapat mendorong berbagai program kerja yang dapat meningkatkan kemendirian perempuan di bidang ekonomi, politik, hukum, sosial, budaya serta bidang strategis lainnya.

Sementara itu, Kepala BP3AKB NTB Wismaningsih Drajadiah berharap dalam kegiatan itu adanya komitmen bersama dari berbagai pihak baik pemerintah, swasta maupun masyarakat untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, khususnya tenaga kerja perempuan. Sehingga, kemandirian ekonomi bagi perempuan bisa terwujud.

"Kegiatan ini akan menjadi bagian untuk meningkatkan peran perempuan dalam bidang ekonomi dan ketenagakerjaan," katanya. (*)