Pemkot Batal Anggarkan Pembangunan Jalan RTH Pagutan

id JALAN pARIWISATA

"Kita sudah mengusulkan anggaran dengan pagu hampir Rp4 miliar untuk pembangunan jalan masuk RTH, tetapi karena keterbatasan anggaran pemerintah, usulan kita tidak bisa terakomodasi,"
Mataram (Antara NTB) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, batal mengalokasikan anggaran dalam APBD murni 2016 untuk pembangunan jalan masuk ruang terbuka hijau (RTH) Pagutan.

"Kita sudah mengusulkan anggaran dengan pagu hampir Rp4 miliar untuk pembangunan jalan masuk RTH, tetapi karena keterbatasan anggaran pemerintah, usulan kita tidak bisa terakomodasi," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Mataram H Mahmuddin Tura di Mataram, Rabu.

Dia mengatakan, pembangunan jalan masuk RTH Pagutan itu dinilai penting karena akses jalan yang digunakan pemerintah kota untuk masuk ke RTH Pagutan saat ini merupakan lahan milik warga, sehingga pemerintah kota tidak bisa melakukan peningkatan terhadap jalan tersebut.

Pada 2015, anggaran untuk pembangunan akses jalan masuk RTH Pagutan sebenarnya telah dialokasikan untuk persiapan kegiatan "Festival Hortikultura" tingkat nasional pada Oktober 2015 di lokasi itu.

"Tetapi hal itu juga urung dilakukan, karena adanya masalah dalam pembahasan APBD perubahan 2015, sehingga realisasinya lambat dan dialihkan ke program lain," tuturnya.

Menurutnya, saat ini badan jalan masuk RTH Pagutan sudah ada. Badan jalan itu dikerjakan dari sisa anggaran Satker RTH Provinsi NTB sekitar Rp900 juta, akan tetapi jalan masuk itu belum layak untuk dilewati.

"Pihak provinsi sudah membuat badan jalannya, tapi kondisinya masih belum bisa dilewati, karena itu pada APBD perubahan 2016, anggaran jalan tersebut akan kita coba usulkan lagi sehingga bisa sempurna dan layak dilewati," ujarnya.

Mantan Kepala Bidang Cipta Karya DPU Kota Mataram ini mengatakan, anggaran sebesar Rp4 miliar untuk membangun jalan hotmix dengan panjang 400 meter dan lebar 15 meter.

Dengan konsep dua jalur sekaligus untuk pembangunan badan jalan, trotoar dan perbaikan drainase.

"Besarnya anggaran itu karena kita membangun jalan dari nol, sehingga dibutuhkan beberapa proses diantaranya, pengerukan, proses pengerasan, pembangunan badan jalan dan fasilitas lainnya," katanya. (*)