Produksi perikanan budi daya NTB 1,04 Juta ton

id Budi daya perikanan

Produksi perikanan budi daya NTB 1,04 Juta ton

Arsip - Seorang nelayan di Sumbawa Barat, menunjukkan ikan laut hasil tangkapannya. (Antara Foto/Ahmad Subaidi) (1)

"Produksi perikanan budi daya pada 2015 meningkat dibanding tahun sebelumnya sebanyak 887.402,67 ton"
Mataram (Antara NTB) - Provinsi Nusa Tenggara Barat berhasil memproduksi komoditas perikanan budi daya sebanyak 1,04 juta ton pada 2015 melalui berbagai berbagai program peningkatan produksi.

"Produksi perikanan budi daya pada 2015 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya sebanyak 887.402,67 ton," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Nusa Tenggara Barat (NTB), Aminollah, di Mataram, Kamis.

Ia menyebutkan, rumput laut merupakan penyumbang utama produksi perikanan budi daya di NTB, di mana produksi rumput laut pada 2015 sebesar 918.021 ton basah, lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya sebanyak 770.374 ton.

Volume produksi tersebut dihasilkan dari lahan budi daya rumput laut seluas 13.850 hektare (ha) yang berada di sentra-sentra produksi, seperti Pengantap, Kabupaten Lombok Barat, Serewe, Kaliantan, Teluk Ekas, Kabupaten Lombok Timur.

Ada juga di Labuhan Kertasari-Kabupaten Sumbawa Barat, Pulau Kaung-Kaung, Pulau Medang-Pantai Utara-Kabupaten Sumbawa, Kwangko-Kabupaten Dompu, hingga Teluk Waworada-Kabupaten Bima.

Jenis rumput laut yang dikembangkan tidak hanya dari jenis "eucheuma cottoni" dan "spinosum", tetapi juga jenis "gracillaria sp", yang dibudidayakan di lahan tambak yang dapat dibudidayakan bersamaan dengan ikan bandeng dengan sistem polikultur.

"Pencapaian tersebut didukung juga oleh Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Lombok yang sudah memiliki laboratorium dan greenhouse bibit rumput laut," kata Aminollah.

Sementara dari budi daya air payau, kata dia, komoditas yang memberikan kontribusi cukup besar adalah produksi udang vaname dengan jumlah produksi sebanyak 89.886 ton, meningkat dibanding tahun 2014 sebanyak 78.966 ton.

Prestasi tersebut mendongkrak posisi NTB pada urutan ke-3 nasional sebagai penghasil udang vaname utama setelah Lampung, dan Sulawesi Selatan.

Untuk budi daya air tawar, sumbangan terbesar adalah budi daya ikan nila, di mana pada 2015 produksinya mencapai 17.023 ton. Ada juga ikan air tawar jenis lainnya yang dibudidayakan masyarakat seperti lele, karper, gurame dan udang galah.

"Kami juga mengembangkan budi daya ikan air tawar di sawah bersamaan dengan tanaman padi atau dikenal Minapadi. Kami terus kembangkan sistem tersebut agar pendapatan petani lebih meningkat," ujar Aminollah. (*)