Warga Tionghoa Mataram doakan Indonesia lebih baik

id Imlek Mataram

Warga Tionghoa Mataram doakan Indonesia lebih baik

Polisi berjaga di salah satu vihara di Kota Mataram, yang digunakan merayakan Imlek. (Foto Antara/Ahmad Subaidi) (1)

"Kita do`akan Indonesia menjadi semakin damai dan makmur"
Mataram (Antara NTB) - Warga keturunan Tionghoa di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mendoakan agar kondisi Indonesia menjadi lebih baik lagi di Tahun Baru Imlek 2567 atau "Tahun Monyet Api" yang penuh dengan semangat bekerja.

"Kita do`akan Indonesia menjadi semakin damai dan makmur. Saya kira di Tahun Monyet Api ini kondisi ekonomi dan keamanan di Indonesia, akan bergerak lebih cepat," kata tokoh masyarakat Tionghoa, S Widjanarko, di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin.

Menurut dia, situasi perpolitikan di Indonesia, juga sudah menjadi lebih baik. Kondisi itu ditandai dengan sejumlah partai politik yang sebelumnya menjadi oposisi, sudah bergabung dalam koalisi pemerintahan untuk mendukung program pembangunan, demi kesejahteraan rakyat.

"Sudah ada tanda-tanda bagus. Partai Persatuan Pembangunan, Golkar sudah bergabung mendukung pemerintahan," ujar Widjanarko.

Salah satu pengusaha sukses di Kota Mataram, ini juga berharap di "Tahun Monyet Api", semangat persatuan rakyat Indonesia untuk bekerja dan membangun negeri akan semakin kuat.

Dengan kebersamaan itu, menurut Widjanarko, rakyat Indonesia akan mampu menghadapi berbagai situasi dan persaingan dengan negara-negara lain, terutama setelah diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Kita tidak bisa bekerja sendiri, semua harus bermasyarakat. Kalau dikerjakan bersama-sama semua tantangan akan bisa dihadapi dengan mudah," kata Ketua Panitia Perayaan Imlek 2567 Vihara Bodhi Dharma ini.

Tokoh masyarakat Tionghoa lainnya, Hendy Tang Prabowo, juga berharap kondisi ekonomi Indonesia menjadi lebih bagus dibanding tahun sebelumnya.

"Tahun Monyet Api, adalah tahun penuh semangat untuk perubahan menjadi lebih bagus, baik di bidang politik, ekonomi dan keamanan," ujarnya.

Puncak ritual perayaan Tahun Baru Imlek 2567, digelar pada Senin, 8 Februari 2016, mulai pukul 24.00 WITA.

Warga keturunan Tionghoa menggelar ritual sembahyangan di lima vihara, yang tersebar di Kecamatan Ampenan dan Cakranegara.

Salah satu vihara tertua di NTB, yang banyak didatangi warga keturunan Tionghoa, adalah Vihara Bodhi Dharma atau Klenteng Po Hwa Kong, di Jalan Niaga, Ampenan.

Selain menggelar ritual ibadah, warga keturunan Tionghoa di Kota Mataram, juga menggelar berbagai jenis kegiatan bakti sosial sebagai rangkaian menyambut Tahun Baru Imlek 2567.

Kegiatan sosial yang dilakukan mulai 30 Januari, yakni pemberian bantuan untuk keluarga prasejahtera di enam lingkungan yang ada di sekitar Klenteng Po Hwa Kong.

Selain itu, merayakan Imlek bersama warga lanjut usia dan umum dirangkai bakti sosial di Gedung Hakka Narmada, Kabupaten Lombok Barat, pada 21 Februari 2016.

Rangkaian perayaan tahun baru Imlek 2567 diakhiri dengan ritual sembahyangan penyambutan Cap Go Mek 2016, dirangkaian dengan bakti sosial pembagian berkat dan bayar niat, atraksi barong sai, acara makan mi panjang umur dan hiburan. Kegiatan ini digelar pada 22 Februari mulai pagi hingga malam hari. (*)