Gubernur NTB tawarkan potensi ternak ke IDB

id gubenur ntb

Gubernur NTB tawarkan potensi ternak ke IDB

Arsip - Seorang peternak di Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, memberi pakan untuk ternak sapinya. (Foto Antara/Ahmad Subaidi) (1)

Saya sampaikan potensi peternakan kita karena IDB punya program pada saat musim haji"
Mataram (Antara NTB) - Gubernur Nusa Tenggara Barat H Muhammad Zainul Majdi, mengaku sudah menawarkan potensi peternakan sapi dan kambing di daerahnya kepada Islamic Development Bank (IDB).

"Tawaran itu saya sampaikan ketika bertemu dengan Presiden IDB beberapa minggu lalu. Saya sampaikan potensi peternakan kita karena IDB punya program pada saat musim haji, di mana hewan-hewan yang dipotong dalam rangka untuk dam, jumlahnya ratusan ribu ekor," kata Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) H Muhammad Zainul Majdi, di Mataram, Selasa.

Dam atau denda harus dibayarkan karena jamaah haji melanggar larangan. Membayar dam ini bisa dengan menyembelih hewan atau berpuasa.

Menurut bahasa, dam artinya darah. Sedangkan menurut istilah adalah mengalirkan darah (menyembelih ternak yaitu kambing, unta atau sapi) dalam rangka memenuhi ketentuan manasik haji.

Gubernur NTB yang biasa disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini, mengatakan para investor mitra IDB, selama ini mengambil ternak sapi atau kambing dari negara-negara di kawasan Afrika, terutama untuk kebutuhan pada musim ibadah haji.

Melihat hal itu, NTB berpotensi memberikan kontribusi untuk pengadaan sapi potong dan kambing karena populasi yang mencukupi untuk diperdagangkan antarnegara.

"Nanti kita melihat hitung-hitungannya. Kalau memang dari sisi logistik pengangkutan dan semua-semuanya masuk, mungkin bisa kita suplai juga kebutuhan untuk dam," ucap TGB.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB, Hj Budi Septiani, menyebutkan populasi sapi di NTB hingga akhir 2015, sudah mencapai lebih dari 1 juta ekor, sedangkan kambing lebih dari 5.000 ekor.

"Kalau untuk sapi potong NTB masih mampu untuk menyuplai kebutuhan daerah lain, begitu juga dengan kambing, asal harganya tidak merugikan peternak," katanya.

Ia mengatakan, motivasi masyarakat NTB untuk memelihara sapi dan kambing cukup bagus karena harga yang terus membaik setiap tahun dan peluang pasar yang masih sangat terbuka.

Khusus untuk kambing, kata Budi, jenis yang dikembangkan oleh masyarakat adalah kambing kacang dan peranakan etawa (PE). Di mana sebaran populasinya di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.

"Kalau untuk saat ini kambing yang dipelihara masyarakat sebagian besar untuk kebutuhan kuliner di daerah dan hewan kurban. Ada juga yang diperdagangkan antarpulau ke Makassar, Sulawesi Selatan," ujarnya. (*)