Fira dan Fina, Si Kembar dari Taliwang

id fira fina, motivasi, wawancara

Fira dan Fina, Si Kembar dari Taliwang

Fira dan Fina penerima beasiswa PT. Newmont Nusa Tenggara. (Antara NTB/ HO)

Malang, (Antara NTB) - Kisah Fira & Fina kecil saat memulai pendidikan sekolah dasar di Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB)  2002, hingga meraih gelar Master Sain di Universitas Brawijaya (UB) Malang, tak ubahnya pinang dibelah dua. 


Mereka tak hanya kembar fisik dan genetik saja, namun prestasi dan kecerdasan mereka nyaris sama, maka tak salah jika mereka dijuluki si kembar emas dari Taliwang.


Fira dan Fina memulai pendidikan di tanah kelahiran bapaknya, Amran R. Hasan, tepatnya SDN 4 Taliwang di kelasVI. Sebelumnya, mereka tinggal di Malang, bapak dan ibunya, Nuristantinah bekerja sebagai pengerajin kotak cinderamata.


Di Taliwang, keluarga ini memulai hidup baru sebagai penjual nasi bungkus. 


Setiap pagi sebelum sekolah Fira & Fina kerap mengantar nasi bungkus ke sekolah, warung dan kantor-kantor yang ada di Taliwang. 


Jenjang sekolah menengah pertama dan atas mereka tuntaskan di SMPN 1 dan SMAN 1 Taliwang.


Bagaimana awal mula memilih Matematika dan Fisika?


Fira; awalnya saya sering ikut olimpiade; olimpiade fisika, astronomi, computer dan matematika. Entah mengapa saya lebih bisa beradaptasi dengan matematika. Saya penasaran bagaimana caranya agar matematika itu lebih mudah diterima. Saya pilih matematika untuk menjawab semua itu.


Fina; saya tak mengerti kenapa saya memilih fisika saat itu. Padahal fisika merupakan pelajaran yang tidak disukai teman-teman. Saat SMA saya terpilih mewakili sekolah untuk ikut olimpiade fisika di Jakarta. Saya fokus pada geofisika karena melihat banyaknya sumber daya mineral di KSB yang harusnya bisa dikembangkan.


Manfaat apa yang didapat sebagai penerima beasiswa PTNNT?


Selama SMA kami menerima beasiswa perak PTNNT, setelah berhasil masuk UB kami juga menerima beasiswa emas PTNNT. Manfaat yang paling dirasakan adalah ketika orang tua kami kesulitan membayar biaya pendidikan ganda buat kami pada waktu yang sama. Dengan beasiswa emas PTNNT kami membayar semua biaya kuliah, beli buku, transportasi dan lainnya. Dan kam sangat bersyukur karena telah diberikan kesempatan menyelesaikan gelar Sarjana dan Magister kami belum genap 5 tahun kuliah.


Apa saja prestasi dan penghargaan yang diraih?


Fira; pada Pekan Matematika Nasional (2013) saya anggota Tim Soal untuk dua tahun berturut-turut. Saya meraih Program Hibah Kompetisi UB, Juara III Olimpiade Nasional-MIPA UB (2013), Juara III Olimpiade Sains Nasional-Pertamina Tk. Provinsi Jawa Timur (2013), IPK Award UB (2012) dan saya berhasil lulus dengan IPK 3.91 dalam waktu 3 tahun 5 bulan pada 30/1 2014. Saat ini saya sudah lulus S2 dengan IPK 4.0 dalam waktu 1 tahun 4 bulan dan akan wisuda pada (12/9) nanti.


Fina; saya pernah juara 6 Olimpade Fisika dalam ON-MIPA tingkat UB (2013), 20 besar pemenang Bintang Aktivis (2013) serta Asisten praktikum (2011-2013). Saya berhasil lulus S1 dengan IPK 3.74 dalam waktu 3 tahun 10 bulan pada (11/7) 2014.


Sebelum saya lulus S1, saya telah diterima di Program Fasttrack DIKTI untuk melanjutkan kuliah saya ke jenjang S2 pada Program Magister Fisika, FMIPA, UB. Sekarang saya telah lulus S2 dengan IPK 3.925 dalam waktu 1 tahun 5 bulan dan persiapan melanjutkan S3. 


Ada saran bagi calon penerima beasiswa PTNNT?


Fira; ayo semangat! Cintai apapun yang kamu tekuni, selalu ada jalan bagi orang yang mau berusaha, persiapkan bahasa asing kalian, berkompetisi dengan sehat dan raih mimpimu!


Fina; tidak ada hal yang tidak mungkin, ingat setiap hasil tidak akan menghianati usaha, terus kejar mimpi kalian, jangan takut gagal!  (ADV)