Mandalika Produksi 3.000 Meter Kubik Air Bersih

id KEK Mandalika

"Sekarang mesin pengolahan air laut sudah bisa membantu kita, dengan kapasitas produksi per hari mencapai 3.000 meter kubik. Sekarang kami kontrak dengan investornya untuk penyediaan,"
Mataram (Antara NTB) - Perseroan Terbatas Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau "Indonesia Tourism Development Coorporation" mampu memproduksi 3.000 meter kubik air bersih per hari dari pemanfaatan pengolahan air laut di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.

"Sekarang mesin pengolahan air laut sudah bisa membantu kita, dengan kapasitas produksi per hari mencapai 3.000 meter kubik. Sekarang kami kontrak dengan investornya untuk penyediaan," kata Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) Abdulbar M Mansoer kepada wartawan di Mataram, Selasa.

Kapasitas produksi air bersih yang memanfaatkan sistem "sea water reverse osmosis" ini merupakan hasil kerjasama dengan mitra strategis, yakni investor dari EDB Bauer, dalam membangun fasilitas penyedia air bersih bagi kebutuhan KEK Mandalika di kawasan pariwisata Kuta, Kabupaten Lombok Tengah.

"Sekarang penandatangan kontrak penyediaan air bersihnya, kalau pada Desember 2015 itu fase uji coba mesinnya," ucapnya.

Kegiatan penandatangan nota kesepahaman dengan EDB Bauer terlaksana pada Selasa siang bersamaan peresmian kantor ITDC di depan Lombok International Airport (LIA), Praya, Kabupaten Lombok Tengah.

"Jadi untuk tahap awal, produksi air bersih sebanyak 3.000 meter kubik perhari, hanya mampu mendukung kebutuhan konstruksi Mandalika, khususnya konstruksi hotel," ucapnya.

Hotel yang rencananya akan mulai pembangunan pada tahun ini, antara lain dua hotel dari investasi ITDC, Hotel Pullman dan Hotel Club Med. Kemudian, tiga lainnya dari investor luar, antara lain yang telah berkomitmen membangun Royal Tulip (Lee Group), Marriott (EBD Bauer) dan Intercontinental (PT Jiva Samudera Biru).

"Untuk tahapan awal, dana yang disalurkan melalui PMN senilai Rp250 miliar akan digunakan untuk infrastruktur dasar, seperti pembangunan jalan, masjid, penataan pantai, pusat pengolahan air bersih dan pembangkit listrik," kata Abdulbar.

Kedepannya, mesin penyedia air bersih yang menggunakan sistem "sea water reverse osmosis" bagi kebutuhan KEK Mandalika, ditargetkan mampu memproduksi sebanyak 21.000 meter kubik perhari.

"Jadi air ini nantinya mampu menghasilkan 21.000 meter kubik perharinya. Tapi untuk sekarang kan kebutuhan belum segitu, karena kita masih menunggu tahap konstruksi hotel hingga 2018 mendatang," ucapnya.

Lebih lanjut, saat disinggung apakah air bersih hasil pengolahan dapat juga dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar kawasan Mandalika, Abdulbar memastikan hal tersebut dapat terlaksana.

"Bisa dimanfaatkan untuk disalurkan ke masyarakat, karena nantinya pasti ada `access extra capacity`. Tapi untuk sekarang kita coba penuhi kebutuhan konstruksi hotel," ujar Abdulbar. (*)