Jatah ponpes di Fakultas Kedokteran Unram masih lowong

id SNMPTN Unram

Jatah ponpes di Fakultas Kedokteran Unram masih lowong

Ilustrasi - Gedung Rektorat Universitas Mataram (1)

"Dari 10 kursi jatah untuk pondok pesantren, tidak ada satu pun yang terisi melalui SNMPTN"
Mataram, 27/5 (Antara) - Rektor Universitas Mataram Prof Sunarpi mengatakan jatah kursi bagi alumni pondok pesantren di Fakultas Kedokteran masih lowong karena tidak ada yang lulus seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri 2016.

"Dari 10 kursi jatah untuk pondok pesantren (ponpes), tidak ada satu pun yang terisi melalui seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN)," kata Prof Sunarpi, di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat.

Ia mengatakan, 10 kursi jatah untuk lulusan ponpes merupakan akumulasi selama dua tahun (2015-2016). Sebab, jatah pada tahun sebelumnya sebanyak lima kursi tidak terisi, baik melalui jalur SNMPTN maupun jalur seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) dan seleksi jalur mandiri.

Panitia seleksi penerimaan mahasiswa Unram, kata Sunarpi, tidak berani untuk mengambil risiko meluluskan alumni ponpes yang tidak memenuhi standar nilai tes, meskipun sudah ada jatah kursi.

Sebab, Fakultas Kedokteran membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas karena menyangkut keselamatan nyawa manusia.

"Kami tidak berani meluluskan sembarangan karena profesi dokter menyangkut nyawa manusia," ujarnya.

Sunarpi berharap ada alumni ponpes dari NTB yang lulus melalui jalur SBMPTN yang akan digelar pada 31 Mei 2016, sehingga beasiswa yang disediakan Pemerintah Provinsi NTB bisa termanfaatkan.

Pemerintah Provinsi NTB menyiapkan beasiswa kuliah di Fakultas Kedokteran Unram, bagi 10 santri berprestasi.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB H Rosyadi Sayuti mengatakan beasiswa tersebut bisa diberikan dengan syarat lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru di Unram.

Tujuan program pemberian beasiswa adalah supaya santri tidak selalu berpikir harus melanjutkan ke perguruan tinggi agama, tapi bisa berkiprah di universitas.

Agar kuota yang disediakan terpenuhi, kata dia, pihaknya bekerja sama dengan Unram untuk mengadakan bimbingan belajar bagi calon potensial mahasiswa Fakultas Kedokteran dari kalangan santri.

Pelaksanaan bimbingan belajar dilakukan tiga bulan sebelum mekanisme seleksi digelar.

"Mudah-mudahan bisa terpenuhi kuota 10 santri berprestasi, kalau tidak, maka tahun depan diseleksi lagi," kata Rosyadi. (*)