Disbudpar NTB Perketat Penyeberangan Kapal Cepat Bali - Lombok

id KAPAL CEPAT BALI LOMBOK

"Jadi sistem yang kami ajukan ini, `one way` (satu jalur). Setiap aktivitas penyeberangan menggunakan `fast boat` dari Bali ke Lombok, harus melalui jalur ini,"
Mataram (Antara NTB) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat memperketat jalur penyeberangan laut khususnya yang menggunakan "fast boat" atau kapal cepat yang datang dari Pulau Bali menuju kawasan wisata Lombok.

Kadisbudpar NTB Lalu Muhammad Faozal kepada wartawan di Mataram, Kamis (23/6), mengakui bahwa pihaknya telah bersurat ke Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, terkait rencana untuk memperketat jalur penyeberangan laut ke kawasan wisata di wilayah Lombok tersebut.

"Jadi sistem yang kami ajukan ini, `one way` (satu jalur). Setiap aktivitas penyeberangan menggunakan `fast boat` dari Bali ke Lombok, harus melalui jalur ini," kata Faozal.

Diketahui bahwa sampai saat ini jalur penyeberangan "fast boat" dari Bali, banyak yang langsung menuju sejumlah kawasan wisata di Lombok. Seperti tujuan ke tiga gili (pulau kecil) yang ada di Lombok Utara, Gili Trawangan, Meno, dan Air.

Hal ini nampaknya dilihat Faozal kurang efektif, mengingat untuk Lombok sudah ada beberapa dermaga pelabuhan yang sengaja disiapkan sebagai tempat bersandarnya kapal-kapal kecil, seperti yang ada di kawasan wisata Senggigi, Bangsal, Teluk Nare, dan Gunti.

Karena adanya jalur penyeberangan langsung menuju kawasan tiga gili, yang memang banyak menarik minat para wisatawan asing dan lokal untuk berlibur ke pulau kecil itu, membuat dermaga lainnya nampak "mati suri".

Selain itu, dengan adanya aktivitas "fast boat" yang terlihat semberaut ini, Faozal mengkhawatirkan lambat laun dapat merusak pertumbuhan terumbu karang maupun biota laut lainnya, yang memang di sekitar kawasan tiga gili tersebut merupakan areal konservasinya.

Alasan lain pengajuan tersebut, guna lebih meningkatkan pengawasan dan pengamanan di seluruh kawasan wisata yang ada di Lombok, terutama tiga gili yang memang sudah menjadi salah satu aset pendapatan daerah terbesar untuk NTB.

"Kita hanya mempunyai sistem pengawasan dan pengamanan di Pulau Lombok-nya, bukan di tiga gili itu. Jadi kami melihat ini memang untuk kepentingan bersama, terutama menciptakan keamanan dan kenyamanan para wisatawan," katanya.

Nantinya, kata dia, setiap wisatawan yang hendak berlibur dari Bali dengan tujuan ke gili, akan melewati dua jalur penyeberangan. Pertama, "fast boat" dari Bali terlebih dahulu harus singgah ke salah satu dermaga pelabuhan yang ada di Pulau Lombok, kemudian dilanjutkan penyeberangan ke gili.

"Ini memang untuk kepentingan bersama, seluruh `stakeholder` mendukung rencana ini," ujar Faozal lagi.  (*)