Pemkot Mataram usulkan Rp15 miliar untuk penanganan sampah

id Sampah Mataram

Pemkot Mataram usulkan Rp15 miliar untuk penanganan sampah

Dokumen - Tumpukan sampah di pinggir pantai di Kota Mataram. (ANTARA FOTO) (1)

"Anggaran Rp15 miliar untuk penanganan sampah tersebut akan kami usulkan dalam RAPBD 2017"
Mataram (Antara NTB) - Pemerintah Kota Mataram Nusa Tenggara Barat akan mengusulkan alokasi anggaran sebesar Rp15 miliar untuk penanganan sampah mulai dari tingkat lingkungan dalam anggaran tahun 2017.

"Anggaran Rp15 miliar untuk penanganan sampah tersebut akan kami usulkan dalam RAPBD 2017," kata Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh di Mataram, Senin.

Menurut dia, dalam perencanaannya anggaran sebesar Rp15 miliar tersebut akan ditetapkan pada masing-masing kecamatan dan kelurahan serta pada 223 lingkungan dengan masing-masing lingkungan mendapatkan dana Rp50 juta.

Ia menyebutkan dari dana Rp50 juta itu, sekitar 30 persennya untuk penanganan sampah dan sisanya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan perbaikan infrastruktur lainnya sesuai kebutuhan masyarakat.

Wali Kota Mataram menyampaikan gambaran program penanganan sampah tahun 2017 dengan alokasi anggaran Rp15 miliar adalah dengan memberikan karung kepada setiap rumah tangga di kota itu.

"Jumlah rumah tangga ada sekitar 100.000 kepala keluarga (KK), dengan asumi penggunanan karung selama enam bulan sehingga setahun akan dibagi 200.000 karung," katanya.

Dia mengatakan karung-karung itu digunakan sebagai tempat sampah bagi setiap rumah tangga, yang kemudian akan diambil oleh petugas kebersihan lingkungan yang telah ditunjuk.

"Petugas inilah yang akan membawa sampah-sampah tersebut ke tempat pembuangan sementara (TPS) dan menuju tempat pembuangan akhir (TPA) oleh petugas Dinas Kebersihan," ujarnya.

Di samping akan mengadakan sekitar 200.000 karung untuk sampah, pemerintah juga akan mengadakan kendaraan bermotor roda tiga untuk mengangkut sampah dari rumah tangga ke TPS.

Selain itu, juga untuk pengadaan truk yang akan disiapkan pada masing-masing kelurahan sebanyak satu unit dengan jumlah 50 kelurahan.

Truk itu, kata Ahyar, nantinya akan digunakan untuk mengangkut sampah berupa material bangunan, sedimen dan lainnya agar tidak berserakan di jalan.

"Setelah dihitung-hitung, penganganan sampah dengan sistem pembagian karung kepada setiap KK ini membutuhkan dana sekitar Rp15 miliar karena itulah kebutuhan anggaran itu akan kami usulkan dalam APBD 2017," katanya menambahkan.

Ahyar mengatakan anggaran penanganan sampah tersebut akan terus berkurang pada tahun-tahun berikutnya karena tidak adanya anggaran untuk membeli kendaraan bermotor roda tiga.

"Jika sistem ini sudah diterapkan, ke depan hanya dibutuhkan anggaran pemeliharaan dan pengadaan karung lagi sehingga tidak ada lagi sampah yang dibuang di sembarang tempat," kata Ahyar. (*)