Kontraktor PLTU Kesulitan Datangkan Pekerja dari Tiongkok

id pltu kertasasi

Kontraktor PLTU Kesulitan Datangkan Pekerja dari Tiongkok

PLTU berbahan bakar batu bara (PLTU) Kertasari,abupaten Sumbawa Barat

....Jumat, mengatakan mesin pembangkit yang akan digunakan di PLTU Kertasari merupakan produk Repubik Rakyat Tiongkok (RRT). Karena itu Untuk menginstal mesin tersebut harus dilakukan oleh tenaga mekanik dari pabrik yang memproduksinya...."
Sumbawa Barat, (AntaraNTB) - Kontraktor pelaksana pembangunan Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Desa Kertasari,  Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, PT Twink mengeluhkan sulitnya mendatangkan tenaga kerja dari Tiongkok yang merupakan tenaga ahli untuk pemasangan (instal) mesin pembangkit listrik yang sedang dibangun.

Project manager PT Twink Satrio Heri di Taliwang, Jumat, mengatakan mesin pembangkit yang akan digunakan di PLTU Kertasari merupakan produk Repubik Rakyat Tiongkok (RRT). Karena itu Untuk menginstal mesin tersebut harus dilakukan oleh tenaga mekanik dari pabrik yang memproduksinya.

Ia mengaku telah mengorder 30 orang tenaga mekanik untuk pemasangan mesin itu, tetapi proses perizinan yang harus dilalui relatif sulit, padahal pihaknya telah menggunakan jasa perusahaan penyalur tenaga kerja asing. S

Menurut Satrio Heri sebenarnya saat ini sudah ada enam orang tenaga asing RRT yang bekerja di PLTU Kertasari, tetapi jumlah itu masih kurang untuk memaksimalkan kinerja dalam rangka mengejar target penyelesaian pekerjaan.

"Itu salah satu kendala kami. Perijinannya sangat sulit, jadi hingga sekarang pekerjaan belum bisa maksimal. Namun kami terus berupaya agar izin bisa segera diterbitkan oleh Kementerian Tenaga Kerja," ujarnya.

Puluhan tenaga kerja asing tersebut, kata Satrio akan bekerja sampai PLTU Kertasari beroperasi kelak.

"Mereka nantinya akan diserahkan ke PLN sebagai operator PLTU," katanya.

Selain masalah tenaga kerja asing, Satrio juga mengakui penyelesaian proyek pembangunan PLTU Kertasari menghadapi hambatan, karena harus dilakukan penyesuaian akibat peralihan kontraktor pelaksana dari  PT Zug Industri Indonesia kepada PT Twink.

"Penyesuaian termasuk dalam hal desain PLTU yang dibangun, kami harus membuat desain baru dan sudah disetujui," ucapnya.

Soal mesin pembangkit yang merupakan produk RRT0, Satrio menyatakan tidak ada masalah.

Ia menyatakan produk tersebut sesuai standart yang ditetapkankan PLN.

Sementara itu Asisten Manager PLTU Kertasari Hary Budiarto mengatakan PLTU pertama yang dibangun di Pulau Sumbawa itu ditargetkan beroperasi  pada April 2017.

"PLTU Kertasari akan mengoperasikan dua unit mesin dengan daya 2 x 7 MW. Satu unit diantaranya ditargetkan beroperasi april 2017," katanya.(*)