Mataram (Antara NTB) - Perseroan Terbatas Perusahaan Listrik Negara Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) memberikan pemahaman kepada siswa SMKN 3 Mataram tentang pentingnya energi listrik untuk pembangunan perekonomian di suatu daerah.
PLN Mengajar merupakan bagian dari program Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) Hadir untuk Negeri. Kegiatan PLN mengajar tersebut digelar secara
serentak di seluruh Indonesia, sebagai rangkaian memperingati Hari
Ulang Tahun (HUT) ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Di hadapan ratusan siswa, General Manager PT PLN Wilayah NTB Karyawan Aji memaparkan pertumbuhan penjualan listrik melebihi pertumbuhan ekonomi di daerahnya karena daya mampu yang masih mencukupi.
"Pertumbuhan ekonomi NTB berkisar 9-10 persen, sedangkan pertumbuhan penjualan listrik dari Juni 2015 hingga Juni 2016, mencapai 14 persen, atau tertinggi di Indonesia," kata Karyawan Aji, pada saat memberikan bahan ajar bagi siswa-siswi SMK Negeri 3 Mataram, di Mataram, Selasa.
Menurut Karyawan, pertumbuhan penjualan listrik sebagai dampak dari pembangunan sejumlah hotel baru, baik kelas bintang maupun melati di NTB.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, tercatat jumlah hotel kelas bintang pada 2015 sebanyak 55 hotel atau bertambah sebanyak enam hotel dibandingkan tahun 2014 sebanyak 49 hotel.
Sementara jumlah hotel melati pada tahun 2015 sebanyak 829 hotel yang tersebar di 10 kabupaten/kota.
"Penjualan listrik tertinggi di kelas bisnis, naik sekitar 20 persen, di mana sebagian besar adalah hotel. Pelanggan rumah tangga juga mengalami kenaikan," ujar Karyawan.
Pertumbuhan ekonomi, menurut dia, dipacu oleh kondisi lingkungan. Namun demikian, kalau pertumbuhan listrik tidak bisa menyamai atau melebihi pertumbuhan ekonominya tentunya akan menjadi penghambat.
Oleh sebab itu, kesiapan daya mampu listrik di NTB, harus lebih dulu dari pada pertumbuhan ekonomi.
Dengan program pembangunan lima unit pembangkit listrik berkapasitas 500 mega watt (MW) di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, diharapkan penjualan listrik di NTB akan terus mampu mengimbangi, bahkan melebihi pertumbuhan ekonomi.
Kelima pembangkit listrik tersebut adalah PLTGU Lombok berdaya 150 MW, PLTU Lombok 100 MW, PLTU Lombok 2 berdaya 100 MW, PLTMG Sumbawa 50 MW, dan PLTMG Bima 50 MW.
Proyek pembangunan lima unit pembangkit listrik tersebut merupakan bagian dari program pembangunan daya listrik 35.000 MW pada tahun 2015-2019.
Ada juga pembangunan dua unit "mobile power plant" (MPP) atau mesin pembangkit listrik bergerak, masing-masing berkapasitas 1 x 25 mega watt (MW), di area PLTU Jeranjang, di Desa Taman Ayu, Kabupaten Lombok Barat yang dipastikan rampung pada September 2016.
Kemudian disusul lagi dengan kedatangan kapal pembangkit listrik 60 MW dari Turki, yang juga akan beroperasi secara terapung di sekitar perairan dekat PLTU Jeranjang, mulai akhir 2016.
"Harapan kalau cepat sesuai jadwal, daya mampu listrik di NTB, masih mencukupi hingga 2019, bahkan masih ada cadangan untuk pertumbuhan," ucapnya. (*)
Berita Terkait
Genjot electrifying marine, penggunaan SPLIKS PLN NTB capai 6 MW
Kamis, 28 Maret 2024 7:09
PLN UPK Lombok meraih sertifikat emas dari hasil audit manajemen
Rabu, 27 Maret 2024 4:21
Tiga proyek infrastruktur kelistrikan di NTB dukung pembangunan ekonomi
Senin, 25 Maret 2024 19:40
Kejati NTB siap kawal tiga paket proyek infrastruktur kelistrikan
Senin, 25 Maret 2024 16:31
353 pelanggan di NTB terima pasang listrik gratis dari PLN
Sabtu, 23 Maret 2024 21:31
PLN Unit NTB turut berpartisipasi dalam kegiatan "Light Up The Dream"
Jumat, 22 Maret 2024 21:44
Tiga jam arungi lautan, PLN NTB bergerak pulihkan sistem kelistrikan Sebotok
Kamis, 21 Maret 2024 19:03
Intensitas hujan tinggi dan angin kencang, PLN beri imbauan aman saat cuaca ekstrem
Rabu, 20 Maret 2024 21:42