Gubernur NTB Resmikan Penggunaan Islamic Center

id IC NTB

Masjid ini dinamakan Hubbul Wathan dengan tujuan untuk mengingatkan kita bahwa NTB yang merupakan bagian dari Indonesia adalah amanat yang harus kita cintai. Wujud rasa cinta itu adalah berupaya nyata membangun daerah
Mataram (Antara NTB) - Gubernur Nusa Tenggara Barat Zainul Majdi meresmikan penggunaan Masjid Islamic Center di Kota Mataram, Senin, sebagai tempat pelaksanaan ibadah dan berbagai kegiatan bernuansa Islami.

Peresmian masjid terbesar di Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemukulan bedug usai pelaksanaan salat Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriah untuk pertama kalinya di Masjid Islamic Center, Kota Mataram.

Di hadapan ribuan jemaah salat Ied, Gubernur NTB yang biasa disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menyampaikan bahwa Masjid Islamic Center juga diberi nama Masjid "Hubbul Wathan", yang artinya cinta Tanah Air.

"Masjid ini dinamakan Hubbul Wathan dengan tujuan untuk mengingatkan kita bahwa NTB yang merupakan bagian dari Indonesia adalah amanat yang harus kita cintai. Wujud rasa cinta itu adalah berupaya nyata membangun daerah," katanya.

Menurut dia, amanat Tanah Air dan bangsa itu merupakan amanat yang besar. Tidak kalah dengan amanat salat, puasa dan yang lain. Oleh sebab itu, amanat harus dijunjung tinggi oleh seluruh masyarakat.

"Jaga amanah dengan menjaga, memakmurkan dan mengisinya dengan berbagai kegiatan yang bernuansa keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT," ucap TGB.

Sementara itu, Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh mengatakan pelaksanaan salat Idul Adha untuk pertama kalinya di Masjid Islamic Center, merupakan sebuah keistimewaan bagi masyarakat Kota Mataram.

"Saya dan Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana sebagai kepala daerah dan jajaran Pemerintah Kota Mataram beserta keluarga besar warga Kota Mataram merasa bangga Masjid Hubbul Wathan telah selesai dibangun dan mulai dimanfaatkan," ujarnya.

Seluruh masyarakat Kota Mataram, kata dia, siap mendukung dan menyukseskan segala bentuk kegiatan bernuansa Islami dan memakmurkan masjid yang berada di jantung Kota Mataram tersebut.

Hal itu sudah dibuktikan dengan dukungan masyarakat terhadap berbagai kegiatan berskala nasional dan internasional yang dipusatkan di Islamic Center, seperti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-26 pada Agustus tahun 2016.

"Karena itulah harapan kami ke depan, Islamic Center terus menjadi penyelenggara kegiatan. Dan saya mengajak warga Kota Mataram terus memakmurkan masjid ini," kata Ahyar.

Islamic Center yang berdiri di atas tanah seluas 7,5 hektare dan mampu menampung belasan ribu jamaah dibangun sebagai pusat peradaban Islam sekaligus sebagai induk ribuan masjid yang tersebar hingga ke pelosok-pelosok desa terutama di Pulau Lombok.

Masjid bergaya Timur Tengah yang berdiri megah di jantung Kota Mataram itu, memiliki lima menara yang menjulang tinggi. Satu dari lima "minaret" atau menara merupakan bangunan tertinggi di Kota Mataram, mencapai 99 meter sebagai perlambang "asmaul husna" atau 99 nama indah Allah SWT.

Minaret Islamic Center yang dilengkapi "lift" dibangun dengan dana sebesar Rp32 miliar yang bersumber dari dana tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social reponsibility (CSR) PT Newmot Nusa Tenggara (NNT).

Pada 2011 dan 2012 PT NNT memberikan dana CSR 38 juta dolar AS atau setara dengan sekitar Rp360 miliar. Dana itu masing-masing sebesar Rp140 miliar untuk Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat serta sebesar Rp70 miliar untuk Pemerintah Kabupaten Sumbawa.

Dari Rp140 miliar yang menjadi hak Pemprov NTB, sebanyak Rp50 miliar di antaranya dipergunakan untuk mendukung kelanjutan pembangunan Islamic Center, dan Rp32 miliar di antaranya dipergunakan untuk pembangunan minaret. (*)