Bekraf Latih UMKM NTB Tentang Pengelolaan Keuangan

id Bekraf UMKM

Bekraf Latih UMKM NTB Tentang Pengelolaan Keuangan

Para nara sumber memberikan keterangan pers pada acara pelatihan pengelolaan keuangan bagi UMKM NTB di Mataram. (ANTARA NTB/Awaludin) (1)

"Sebanyak 100 UMKM kreatif yang diikutkan dalam pelatihan merupakan hasil seleksi Bekraf"
Mataram (Antara NTB) - Badan Ekonomi Kreatif menggelar pelatihan manajemen keuangan usaha bagi 100 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) kreatif di Nusa Tenggara Barat dalam rangka mendorong pertumbuhan industri tersebut di Indonesia.

"Bekraf mendorong pertumbuhan industri kreatif sebagai tulang punggung ekonomi kreatif dan inilah cita-cita kita bersama. Untuk itu, kami fasilitasi para pelaku UMKM kreatif secara khusus peningkatan keterampilan di bidang permodalan dan pengelolaan keuangan syariah," kata Deputi II Bidang Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Fadjar Hutomo.

Ia mengatakan, kegiatan pelatihan di Kota Mataram, merupakan yang ke-7, setelah sebelumnya Bekraf juga menggelar di Jakarta, Bali, Tangerang Selatan, Bandung, Yogyakarta, dan Banjarmasin.

Kegiatan pelatihan ini, kata Fadjar, merupakan bagian dari seri kelas keuangan UKM kreatif yang ditawarkan bagi para pelaku usaha di bidang ekonomi kreatif yang membutuhkan peningkatan pengetahuan akses permodalan dan kemampuan pengaturan keuangan.

"Sebanyak 100 UMKM kreatif yang diikutkan dalam pelatihan merupakan hasil seleksi Bekraf di setiap kota yang jadi lokasi pelatihan," ujarnya.

Melalui pelatihan tersebut, kata dia, para peserta dapat diproyeksikan menjadi debitur perbankan, sehingga terwujud peningkatan kapasitas dari sisi keterampilan keuangan dan akses permodalan perbankan.

Barekraf menghadirkan nara sumber dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang memberikan materi manajemen KUR dan narasumber dari Management Consultant and Advisory yang menyampaikan materi manajemen keuangan usaha.

Para peserta pelatihan juga memperoleh ilmu pemasaran produk dan jasa dari MarComm Trainer and Consultant.

Melalui program seri kelas manajemen UKM kreatif ini, lanjut Fadjar, pihaknya mengharapkan adanya perubahan paradigma dari para pelaku industri kreatif.

"Ada perubahan dari bisnis sampingan, menjadi bisnis utama yang dikelola serius, dari bisnis kecil dengan pencatatan keuangan sederhana, menjadi bisnis dengan pencatatan akuntansi profesional, dari bisnis kecil tanpa target, menjadi bisnis dengan strategi tahunan yang nyata," ujarnya. (*)