Ratusan Rumah di Lombok Barat Tergenang Banjir

id Banjir Lobar

Ratusan Rumah di Lombok Barat Tergenang Banjir

ilustrasi - Warga korban mengungsi ke tempat aman menggunakan perahu karet. (ANTARA News) (1)

"Banjir disebabkan kiriman air dari Lombok Tengah yang diperparah air laut pasang"
Lombok Barat (Antara NTB) - Sebanyak 200 rumah di Desa Kebon Ayu, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, dilaporkan tergenang banjir akibat kiriman air sungai dari Kabupaten Lombok Tengah dan laut pasang.

"Itu hasil pendataan sementara, sebagian besar rumah tergenang air berada di sekitar pesisir. Kami masih melakukan pendataan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Lombok Barat H Muhammad Najib, ketika dihubungi dari Mataram, Sabtu malam.

Menurut dia, hujan yang mengguyur sebagian besar Pulau Lombok, termasuk di Kabupaten Lombok Tengah, menyebabkan volume air yang mengalir ke muara sungai di Dusun Buncit, Desa Kebon Ayu, meluap. Kondisi tersebut diperparah dengan air laut pasang.

Namun, sejauh ini belum ada laporan korban jiwa akibat bencana alam tersebut. Sebanyak 405 jiwa warga yang terdampak banjir juga masih memilih bertahan di rumahnya menunggu air surut.

Meskipun demikian, BPBD Kabupaten Lombok Barat sudah membangun sejumlah tenda untuk mengantisipasi jika terjadi banjir susulan dan air laut pasang.

Bantuan logistik berupa selimut dan mi instan sudah disiapkan di posko tim penanggulangan bencana.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk menyiapkan bantuan bahan makanan jika nantinya ada evakuasi warga. Tapi mudahan air segera surut," ujar Najib.

BPBD Lombok Barat bersama 80 masyarakat juga sudah bergotong royong membuat tanggul untuk mencegah luapan air sungai dari air laut pasang masuk ke rumah warga dalam volume lebih besar.

Tim penanggulangan bencana akan siap siaga di lokasi banjir sampai air benar-benar surut.

"Air yang menggenangi rumah warga sudah mulai surut, tapi tim penanggulangan bencana tetap berjaga-jaga di posko. Mudahan besok pagi rumah warga sudah tidak tergenang lagi," katanya.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dari kondisi atmosfer terkini masih terpantau beberapa indikasi munculnya potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang hampir di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk NTB.

BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan dari kondisi cuaca ekstrem tersebut, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang dan jalan licin.

Selain itu, bagi operator jasa transportasi laut, nelayan dan masyarakat yang berlibur ke wilayah pesisir diimbau untuk mewaspadai potensi gelombang laut tinggi antara 2,5 - 4 meter.

Kondisi cuaca ekstrem tersebut diperkirakan akan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan. (*)