NTB Luncurkan Profil Perikanan Tangkap Teluk Saleh

id PERIKANAN NTB

Tujuan lainnya adalah memberikan informasi pola pemanfaatan dan status pengelolaan serta informasi perikanan lainnya di Teluk Saleh, dan Teluk Cempi
Mataram (Antara NTB) - Dinas Kelautan dan Perikanan Nusa Tenggara Barat meluncurkan buku profil perikanan tangkap di Teluk Saleh di Kabupaten Sumbawa dan Teluk Cempi di Kabupaten Dompu.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Nusa Tenggara Barat (NTB) Djoko Supriyanto, di Mataram, Minggu, mengatakan penyusunan buku profil perikanan tangkap tersebut bertujuan untuk memberikan informasi berkenaan dengan kondisi sosial ekonomi nelayan, sarana dan prasarana, sumber daya ikan, lingkungan dan habitatnya.

"Tujuan lainnya adalah memberikan informasi pola pemanfaatan dan status pengelolaan serta informasi perikanan lainnya di Teluk Saleh, dan Teluk Cempi yang dapat digunakan untuk penyusunan rencana aksi pengelolaan perikanan di wilayah tersebut," katanya.

Penyusunan buku profil perikanan tangkap di Teluk Saleh dan Teluk Cempi, bekerja sama dengan Wildlife Conservation Society (WCS).

WCS adalah program konservasi global yang menyelamatkan dan melindungi satwa liar dan tempat-tempat liar melalui pemahaman tentang isu-isu kritis, menciptakan solusi berbasis ilmu pengetahuan dan mengambil tindakan konservasi yang menguntungkan alam dan manusia.

Djoko mengatakan, sasaran dari penyusunan buku profil tersebut adalah mewujudkan suatu dokumen yang dapat dijadikan acuan dan pertimbangan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan perikanan tangkap di NTB.

Sumber data pada profil tersebut sebagian besar menggunakan data primer yang dikumpulkan pada akhir tahun 2015.

Sejumlah enumerator melakukan pendataan di desa-desa yang ada di Teluk Saleh, dan Teluk Cempi. Mereka mengumpulkan data dengan mewawancarai staf desa, tokoh masyarakat, pedagang ikan, nelayan dan penduduk di sekitar desa tersebut.

Data primer yang dikumpulkan adalah jumlah penduduk, jumlah nelayan, jumlah perahu dan alat tangkap, daerah penangkapan ikan, sarana dan prasarana perikanan, kelembagaan nelayan dan sistem perdagangan ikan.

"Para enumerator juga melakukan pengamatan langsung di lapangan tentang terumbu karang dan ikan karang," ujarnya.

Selain data primer, data skunder yang digunakan untuk penyusunan profil adalah data luas habitat penting (mangrove dan lamun) dan informasi pengelolaan perikanan di kedua wilayah tersebut.

Data habitat penting diperoleh dari Badan Informasi Geospasial tahun 2013, sedangkan informasi tentang strategi pengelolaan perikanan diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan NTB.

Untuk informasi status pengelolaan perikanan berdasarkan indikator pendekatan ekosistem dalam pengelolaan perikanan diperoleh dari Universitas Mataram. (*)