TPID-Bulog NTB Gelar Operasi Pasar Gula

id Bulog NTB

TPID-Bulog NTB Gelar Operasi Pasar Gula

ilustrasi - Gula paling banyak diminati di pasar murah. (ANTARA News) (1)

"Kami inginkan harganya di level Rp12.500/kg"
Mataram (Antara NTB) - Tim Pengendali Inflasi Daerah bekerja sama dengan Perum Badan Urusan Logistik Divisi Regional Nusa Tenggara Barat menggelar operasi pasar murah gula pasir dan beras dalam rangka menekan harga komoditas tersebut di pasaran.

"Harga gula pasir di pasaran saat ini masih di kisaran Rp14.000 per kilogram (kg), kami inginkan harganya di level Rp12.500/kg, itu sebabnya dilakukan operasi pasar murah," kata Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Nusa Tenggara Barat (NTB) Prijono, di Mataram, Selasa.

Hadir dalam pelepasan kendaraan pengangkut gula pasir dan beras dari kantor Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional NTB, Operasi Pasar (OP) tersebut Kepala Bulog Divre NTB Achmad Ma`mun, Kepala Biro Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi NTB Manggaukang Raba, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTB Hj Budi Septiani, dan Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram H Wartan.

Prijono menyebutkan, harga gula pasir yang dijual melalui operasi pasar murah tersebut, yakni Rp12.500/kg, sedangkan beras kualitas medium Rp7.900/kg dan beras kualitas premium Rp8.200/kg.

Operasi pasar murah akan digelar mulai 27 September hingga 2 Oktober 2016, dengan mengambil lokasi di tiga pasar kategori besar di Kota Mataram, yakni pasar tradisional Pagesangan, pasar tradisional Kebon Roek, dan pasar tradisional Mandalika.

Operasi pasar murah kali ini, kata dia, bertujuan untuk pengendalian harga komoditas, terutama gula pasir yang dalam beberapa bulan terakhir memberikan tekanan pada inflasi di NTB.

Hal itu sejalan dengan komitmen TPID NTB, dan TPID Kota Mataram, dalam menjaga stabilitas harga dengan mewujudkan strategi ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi (4K).

Dalam stabilisasi harga gula pasir dan upaya pemenuhan kebutuhan gula pasir melalui operasi pasar ini, Bulog Divre NTB telah melakukan kegiatan perdagangan gula pasir, baik melalui penjualan langsung di pasar-pasar dan di sekitar pemukiman penduduk maupun melalui ker jasama dengan pedagang eceran di pasar tradisional maupun modern.

"Kedepan, kerja sama tersebut akan terus ditingkatkan," ujarnya Prijono, yang juga menjabat sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB.

Sementara itu, Kepala Divre Bulog NTB, Achmad Ma`mun, menyebutkan stok gula pasir yang tersimpan di gudang masih sangat memadai, yaitu 600 ton di Kota Mataram dan sekitarnya. Ada juga di gudang Bulog Subdivre Bima sebanyak 46 ton dan 100 ton di Kabupaten Sumbawa.

Untuk persediaan beras sekitar 16.000 ton di Kota Mataram dan sekitarnya.

"Kami akan terus melakukan operasi pasar murah sampai harga gula pasir turun hingga di level Rp12.500/kg," ujarnya. (*)