BTNGR Tutup Jalur Pendakian Gunung Rinjani Lombok

id gunung barujari

BTNGR Tutup Jalur Pendakian Gunung Rinjani Lombok

Letusan asap disertai abu vulkanis Gunung Barujari setinggi 2.000 meter. (Ist) (1)

"Kepala balai sudah memerintahkan seluruh jalur pendakian ditutup sampai batas waktu yang tidak ditentukan"
Mataram (Antara NTB) - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani menutup seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani karena meletusnya Gunung Barujari, di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Selasa pukul 14.45 Wita.

"Kepala balai sudah memerintahkan seluruh jalur pendakian ditutup sampai batas waktu yang tidak ditentukan," kata Polisi Kehutanan, wilayah kerja Pos Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Taufikurrahman, ketika dihubungi dari Mataram, Selasa.

Penutupan jalur pendakian, kata dia, dimulai pada pukul 15.00 Wita, atau sejak diterimanya surat dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), terkait status Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang dinaikkan dari level 1 (normal) menjadi level II (waspada) karena meletusnya Gunung Barujari atau anak Gunung Rinjani.

Informasi penutupan jalur pendakian sudah ditempelkan di pusat informasi yang ada di Pos BTNGR, di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.

BNTGR juga akan menyebarkan informasi penutupan jalur pendakian ke seluruh agen perjalanan wisata di NTB, agar mereka untuk sementara waktu tidak membawa wisatawan yang ingin mendaki ke Gunung Rinjani.

Jalur pendakian yang dikelola oleh BTNGR saat ini adalah, jalur pendakian melalui Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, dan Desa Timbanuh, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur.

Selain itu, jalur pendakian di Desa Senaru, Kabupaten Lombok Utara, dan jalur pendakian di Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah, yang baru diresmikan beberapa bulan lalu.

"Informasi penutupan jalur pendakian juga kami sebarkan lewat porter (pengangkut barang pendaki) agar meneruskan ke masyarakat luas," ujar Taufikurrahman.

Terkait dengan para pendaki yang saat ini sudah berada di atas gunung, Taufikkurahman, mengatakan sudah melakukan kontak telepon dengan petugas dan para porter yang masih berada di atas untuk segera turun guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Jumlah wisatawan asing yang naik gunung melalui jalur pendakian Sembalun, sejak Selasa pagi (27/9), sebanyak 112 orang dan delapan pendaki lokal. Mereka diperkirakan belum sampai di Danau Segara Anak yang jaraknya relatif dekat dengan pusat letusan.

Sementara wisatawan asing yang naik gunung pada Senin (26/9), sebanyak 136 orang dan pendaki lokal 18 orang. Mereka diperkirakan sudah sampai di Danau Segara Anak, sehingga harus segera turun gunung.

Ada juga pendaki yang naik gunung melalui jalur pendakian Desa Timbanuh, Kabupaten Lombok Timur, jalur pendakian Desa Aik Berik, Kabupaten Lombok Tengah, dan jalur pendakian Desa Senaru, Kabupaten Lombok Utara.

"Sejauh ini kami belum dapatkan informasi mengenai kondisi di atas gunung, tapi kami sudah minta melalui telepon selular agar semuanya turun gunung," katanya.

Gunung Barujari atau yang disebut Gunung Baru yang terbentuk pada tahun 1944 berada di sisi timur kaldera Gunung Rinjani dengan kawah berukuran lebar 170 meter dan panjang 200 meter, ketinggian 2.296-2376 meter dari permukaan laut (mdpl).

Gunung Barujari pernah meletus pada 20 Oktober 2015 sekitar pukul 10.45 WITA dan menyebabkan jalur pendakian ditutup dan aktivitas penerbangan dari dan menuju NTB dihentikan karena ketinggian letusan berbahaya bagi keselamatan penerbangan.

Letusan juga terjadi pada Juli tahun 2016, dengan ketinggian letusan abu vulkanik sekitar 100 meter. Meskipun demikian, aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Lombok, ditutup sementara karena abu vulkanik yang mengarah ke area bandara mengganggu aktivitas penerbangan. (*)