PKS Jaring Lima Nama Dari Eksternal Untuk Pilgub NTB

id PILGUB NTB

PKS Jaring Lima Nama Dari Eksternal Untuk Pilgub NTB

Ketua DPW PKS NTB yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD NTB H Abdul Hadi.

Penjaringan ini sudah kami lakukan sejak Juli 2016. Dari sekian nama yang masuk nama-nama itu memiliki nominasi paling besar yang nantinya akan di usung PKS
Mataram (Antara NTB) - DPW PKS Nusa Tenggara Barat menjaring lima nama dari eksternal partai untuk masuk nominasi bakal calon dalam pemilihan Gubernur NTB pada 2018.

Ketua DPW PKS NTB H Abdul Hadi di Mataram, Senin mengungkapkan, kelima nama itu merupakan tokoh yang sudah tidak asing di masyarakatnya.

Kelima nama itu adalah H Ahyar Abduh yang kini menjabat sebagai Wali Kota Mataram dan H Moh Suhaili selaku Ketua DPD Golkar NTB yang juga menjabat sebagai Bupati Lombok Tengah.

Kemudian, Lalu Rudy Irham Srigede mantan Danrem 162 Wirabhakti NTB, H Muhammad Amin yang kini Ketua Nasdem NTB dan juga menjabat sebagai Wakil Gubernur NTB dan Ali Bin Dachlan (Ali BD) yang menjabat Bupati Lombok Timur.

"Penjaringan ini sudah kami lakukan sejak Juli 2016. Dari sekian nama yang masuk nama-nama itu memiliki nominasi paling besar yang nantinya akan di usung PKS," katanya.

Selain kelima nama dari eksternal tersebut, pihaknya juga menjaring nama-nama yang berasal dari internal PKS.

Adapun nama-nama dari internal PKS yang diusulkan untuk maju pada pilgub yakni Zulkiflimansyah, TGH Muharor, Suryadi Jaya Purnama, dan H Johan Rosihan.

"Sebenarnya kalau dari internal ada beberapa nama lagi, termasuk saya sendiri," ujar Abdul Hadi.

Meski demikian, dikatakan Abdul Hadi, karena PKS hanya memiliki enam kursi di DPRD NTB, maka pihaknya tidak bisa mengusung sendiri calon, melainkan harus berkoalisi dengan partai politik lain.

Menurut dia, DPW PKS hanya diberikan dua pasang nama untuk diusulkan ke tingkat pusat.

Tetapi sebelum itu pihaknya juga akan melihat sisi moral, kemampuan serta keseriusan para calon dalam mengurus NTB, karena hal ini merupakan persyaratan pokok.

"Jangan sampai NTB ini nantinya mundur. Justru para calon inilah yang harus bisa membuat bagaimana daerah ini bisa lebih maju lagi ke depan," tegasnya.

Lebih lanjut Abdul Hadi mengatakan nama-nama dari eksternal maupum internal ini bersifat fleksibel yakni mereka bisa menjadi nomor satu maupun nomor dua tergantung bagaimana nantinya.

"Entah itu nantinya jadi yang kesatu atau kedua, tergantung bagaimana dan seperti apa komunikasikan saja," imbuhnya.

Ditanya apakah tidak terlalu dini PKS melakukan penjaringan untuk Pilkada 2018, ia mengaku, justru akan lebih baik, sehingga pihaknya dapat melakukan uji coba keseriusan para calon tersebut dengan rentang waktu yang ada saat ini.

"Lebih baik sejak dini, sehingga mudah kami evaluasi," katanya. (*)